Bobby Nasution Janji Kembalikan Istana Maimun Jadi Ikon Kota Medan

bobby nasution istana maimun
Bobby Nasution janji kembalikan Istana Maimun sebagai ikon Kota Medan. Hal tersebut disampaikan Wali Kota Medan itu dihadapan Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) LaNyalla Mattalitti.(ist)

Medan-Mediadelegasi: Bobby Nasution janji kembalikan Istana Maimun jadi ikon Kota Medan. Hal tersebut disampaikan Wali Kota Medan itu dihadapan Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) LaNyalla Mattalitti ketika mengunjungi Istana Mumun, sekaligus untuk menyampaikan sejumlah aspirasi.

“Mudah-mudahan kedatangan bapak membawa kebahagiaan bagi seluruh masyarakat Kota Medan. Sekiranya bapak bisa memberikan masukan, arahan, bimbingan sekaligus kepada kami ke pemerintah kota dan masyarakat Kota Medan,” kata Bobby dalam pertemuan yang berlangsung pada Kamis (25/11/2021) malam.

Salah satunya kembali mengangkat adat istiadat dan etnis yang ada di kota Medan. “Kami sudah berkali-kali koordinasi. Pemerintah pusat juga sudah memberikan sebuah gambaran apa yang akan dilakukan terutama kaitannya dengan merenovasi Istana Maimun,” kata Bobby.

Bacaan Lainnya

Bobby Nasution janji Istana Maimun kembali menjadi ikon Kota Medan, karena Pemerintah Kota Medan dan Kesultanan Deli bisa sama-sama bekerja untuk mengembalikan hal itu.

“Kita ingin Istana Maimun terus menjadi ikon Kota Medan, sejarah Kota Medan, dan bisa membanggakan bagi rakyat Indonesia,” kata menantu Presiden Joko Widodo ini.

Sementara itu ahli waris yang mewakili Kesultanan Deli, Saidin mengatakan, Istana Maimun dibangun selama sebelas tahun mulai 1887 hingga selesai tahun 1898.

“Kami sangat bahagia dan bangga atas kedatangan bapak Ketua DPD RI di Istana Maimun. Ini seperti kembali menghidupkan kebhinekaan dan semangat menjaga budaya,” katanya.

Saidin menceritakan, sejarah Istana Maimun dibangun dengan biaya kurang lebih 300 gulden. “Kalau sekarang senilai Rp300 miliar. Istana ini adalah istana ketiga setelah istana pertama Sultan Deli. Istana kedua di Kota Maksum dan ini yang ketiga. Kemudian dibangun Masjid Almaksum, biayanya Rp 1 triliun,” ujarnya.

Saidin mengakui ada yang kurang dalam proses perjalanan bangsa. Hanya saja pihaknya tetap semangat dan berpegangan pada sila kelima yakni keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.

“Itu juga yang dirasakan keraton-keraton Nusantara. Saat di Istana Bogor, kami mengatakan akan bergandengan tangan seluruh elemen bangsa, untuk keutuhan negara Indonesia yang modern. Tetapi, tidak melupakan jati dirinya sebagai negara yang bhineka. Oleh sebab itu, suatu hal yang luar biasa saat Ketua DPD RI mengangkat kembali kerajaan Nusantara dan berkujung kemana mana. Hal ini adalah tindak lanjut mewujudkan negara Indonesia yang lebih berkeadilan sosial,” katanya.

Saidin juga berharap Istana Maimun mendapat perhatian sebagai bagian dari cagar budaya nasional. Dia berharap istana ini bisa dibenahi. Sementara itu Ketua DPD LaNyalla Mahmud Mattalitti menyampaikan jika resonansi yang terus disuarakan DPD terkait posisi kerajaan dan kesultanan nusantara akan memberi kesadaran, termasuk pemerintah dan bangsa Indonesia.

“Oleh karena itu saya akan memperjuangkan semua amanat para raja dan sultan nusantara dalam Deklarasi Sumedang. Kami akan menemui satu per satu para pihak terkait, khususnya di pemerintahan untuk merealisasikan amanah tersebut,” ujar LaNyalla.

Menurut LaNyalla hal ini juga akan disampaikan kepada penentu kebijakan daerah, baik gubernur dan bupati atau wali kota. Salah satu dari 7 Butir Titah Raja dan Sultan mengamanatkan, agar pemerintah daerah secara aktif melibatkan kerajaan dan kesultanan nusantara untuk ikut dalam Musrenbang Daerah. Sehingga pembangunan tetap memperhatikan kearifan lokal dan nilai-nilai kebudayaan.D|rel