“Saat ini proses dalam pengurusan perizinan dan InsyaAllah Finalisasi Detail Engineering Design (DED) dalam bulan ini akan selesai dan Pembangunan ini tentu sangat penting demi Penyelematan badak terakhir di dunia,” kata Dedi.
Dedi menjelaskan, spesies badak sumatera di dunia sudah sangat langka, jumlahnya diperkirakan hanya tinggal sekitar 50 individu lagi. “Mereka harus diselamatkan dan Aceh salah satu harapan terakhir bagi kelestarian mereka,” pungkas Dedi.
Dedi menjelaskan keberadaan SRS di Aceh Timur nanti dijadikan sebagai tempat penangkaran badak. Badak yang telah dikembangbiakkan di SRS Aceh Timur nantinya akan dilepaskan kembali ke kawasan hutan Aceh sehingga mereka bisa kembali menjadi populasi-populasi yang sehat dan terus berkembang hingga akhir masa.
“Keberadaan badak di kawasan Leuser Timur saat ini sudah terisolasi. Mereka saat ini terpisah-pisah. Pun demikian tim lapangan FKL bersama dengan KPH dan BBTNGL terus memonitoring dan melakukan proteksi sehingga badak itu tidak menjadi sasaran pemburuan,” pungkas Dedi.
Peninjauan lokasi SRS dihadiri langsung oleh Bupati Aceh Timur H Hasballah Bin HM Thaib SH, Forum Konservasi Leuser (FKL), Plt Asisten II, staf ahli bupati Aceh Timur, dan perwakilan para OPD dalam lingkungan pemerintahan Kabupaten Aceh Timur. D|Ach-78