Jakarta-Mediadelegasi : Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, menunjukkan kepedulian mendalam terhadap para santri Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, yang menjadi korban ambruknya mushala beberapa waktu lalu. Sebagai bentuk dukungan dan tanggung jawab moral, Cak Imin menyatakan akan menjadikan santri-santri yang mengalami amputasi sebagai anak angkatnya.
Keputusan ini diumumkan langsung oleh Cak Imin saat mengunjungi para korban di Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (2/10/2025).
Empat santri yang menjadi perhatian utama adalah Haikal, Syaiful Rozi, Nur Ahmad, dan Maulana, yang harus menjalani amputasi setelah tertimpa reruntuhan mushala yang ambruk.
“Pokoke sing diamputasi tak dadekno anak angkatku ya (Intinya yang diamputasi saya jadikan anak angkat ya),” ujar Cak Imin dengan nada suara yang terdengar berat dan sedih. Ungkapan ini mencerminkan betapa terenyuhnya Cak Imin melihat kondisi yang menimpa para santri tersebut.
Tidak hanya itu, Cak Imin juga berjanji akan menjamin pendidikan santri-santri tersebut hingga tingkat pendidikan tinggi. “Tak urus, sampe kuliah ngopo tak bantu kabeh (saya urus sampai kuliah, mau apa saya bantu semua),” tegasnya. Komitmen ini menunjukkan keseriusan Cak Imin dalam memberikan dukungan jangka panjang bagi masa depan para santri.
Menurut Cak Imin, tindakan ini ia lakukan sebagai bentuk tanggung jawab moral agar santri-santri itu tetap memiliki masa depan yang cerah, meskipun harus menghadapi cobaan berat. Ia juga meminta keluarga korban insiden di Al Khoziny itu untuk bersabar dan tabah menghadapi musibah ini.
“Ini bentuk tanggung jawab moral agar mereka tetap punya masa depan yang cerah,” ucap Cak Imin. Ia berharap, dengan dukungan yang diberikan, para santri dapat bangkit kembali dan meraih cita-cita mereka.
Insiden tragis ini terjadi pada Senin (29/9/2025) sekitar pukul 15.00 WIB, ketika bangunan tiga lantai pada asrama putra di pesantren Al Khoziny ambruk. Saat kejadian, sejumlah santri tengah melaksanakan shalat asar berjemaah, sehingga banyak yang terjebak di reruntuhan.
Diperkirakan sebanyak 140 santri terjebak di bawah reruntuhan. Beruntung, sebagian besar berhasil menyelamatkan diri secara mandiri, sementara 11 santri lainnya berhasil dievakuasi oleh tim SAR gabungan.
Namun, musibah ini juga menelan korban jiwa. Berdasarkan laporan terakhir, sebanyak 5 santri dilaporkan meninggal dunia akibat kejadian tersebut.






