Sebelumnya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyampaikan, pembangunan jalan Balige By Pass, merupakan program kolaborasi dari pemerintah daerah dan pemerintah Pusat. Pembebasan lahannya dari dana Pemerintah Kabupaten Toba dan pembangunannya oleh APBN melalui Kementerian PUPR.
“Ini adalah kolaborasi. Program kolaborasi yang sangat baik. Bisa menjadi contoh,” ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di Balige.
Menteri PUPR juga mengingatkan pemerintah daerah terkait tata wilayah yang ada di sepanjang Balige By Pass, jangan sampai merusak lingkungan. Karena cepat atau lambat, di kawasan sepanjang jalan tersebut akan berkembang perumahaan.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian, dalam keterangannya menyebutkan bahwa Jalan Bypass Balige dibangun secara bertahap sejak 5 tahun yang lalu dan menelan biaya Rp176 miliar. Jalan tersebut dibangun untuk mencegah terjadinya kemacetan yang terjadi di Kota Balige dan sekitarnya.
“Jadi ini jalan untuk mencegah terjadinya kemacetan di Balige, jadi sifatnya lingkar bypass sehingga traffic-traffic yang sifatnya go through tidak akan ke Balige, itu bisa melalui jalan lingkar ini,” ujar Hedy.
Selain itu, jalan sepanjang 9,8 km tersebut juga diharapkan, dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dengan meningkatnya kelancaran transportasi serta aksesibilitas bagi kawasan-kawasan di sekitar Kota Balige.
“Ini akan memperbaiki, meningkatkan aksesibilitas untuk kawasan-kawasan di sekitar Balige. Jadi ini juga akan membentuk ruang pengembangan kota balige ke depan,” ungkap Hedy.(D|Red-DiskominfoSumut)