Ephorus HKBP: Segera Tutup PT TPL di Tanah Batak

Pemerintah Diminta Hentikan Pembalakan Hutan Parlilitan dan Tarabintang
Ephorus HKBP Pdt. Dr. Victor Tinambunan, MST . Foto: dok-Mediadelegasi.

 

3.  Fakta yang paling menyakitkan adalah bahwa keberadaan PT TPL telah memicu berbagai bentuk krisis sosial dan ekologis: mulai dari rusaknya alam dan keseimbangan ekosistem.

 

Bacaan Lainnya

 

Krisis lingkungan ini ditandai dengan rentetan bencana ekologis, antara lain banjir bandang, tanah longsor, pencemaran air, tanah, dan udara, perubahan iklim, jatuhnya korban jiwa dan luka, hilangnya lahan pertanian produktif, rusaknya relasi sosial antarwarga, hingga akumulasi kemarahan yang tidak mendapat saluran demokratis karena ketakutan dan tindakan represi.

 

 

 

 

Semua kejadian ini bukan sekadar dampak insidental, tetapi sebuah jejak panjang dari konflik struktural yang tidak kunjung diselesaikan secara bermartabat.

 

“Melihat ironi kehidupan yang terjadi dalam kurun 30 tahun terakhir ini, dengan segala hormat dan tanggung jawab moral, saya menyerukan kepada bapak/ ibu pmilik dan Pimpinan PT TPL: tutup operasional perusahaan TPL sesegera mungkin,” kata Ephorus HKBP.

Keputusan meminta PT TPL menutup seluruh aktivitas dan operasionalnya, menurut dia, bukan sekadar desakan emosional, melainkan langkah preventif menghindari krisis yang lebih parah di masa depan bagi masyarakat di Tano Batak, bagi Sumatera Utara, dan bahkan bagi keberlanjutan ekologis di tingkat global.

Terkait permintaan tersebut, ia juga mengingatkan PT TPL agar terlebih dahulu menuntaskan pemberian pesangon dan hak-hak karyawan/karyawati perusahaan tersebut agar mereka memiliki modal usaha ketika sudah tidak bekerja.

 

“Doa saya kiranya Tuhan Yang Maha Kuasa melindungi bapak/ibu dan memberikan bisnis yang sehat yang mensejahterakan bapak/ibu serta masyarakat luas,” demikian tulis Ephorus HKBP Pdt. Victor Tinambunan. D|Red

 

 

Baca artikel menarik lainnya dari
mediadelegasi.id di GOOGLE NEWS.

 

Pos terkait