“Keadaan tanah di wilayah kerja kami ini belum stabil bang, harus kami turunkan lagi permukaan tanah persawahan tersebut sekitar 30 cm hingga 40 cm, agar dapat terjangkau air nantinya. Bahkan harus lebih rendah lagi dari saluran air seperti yang ada saat ini, dan tidak mungkin kami tumpuk tanahnya menjadi bukit karena bisa menimbulkan hama tikus,” ungkap Tumiran.
“Kami berharap kepada Pemerintahan Desa dan Pemerintah Kabupaten Sergai juga Instansi terkait lainnya, agar dapat mendukung program kami ini dengan memberikan akses, agar kami tidak dibenturkan ke hukum untuk mengejar waktu pola tanam pada bulan april nanti Karena luas lahan yang akan kami striping (rendah kan) masih ada sekitar 5 sampai 10 hektar lagi, yang harus kami stabilkan khususnya di Dusun IV Sidodadi ini, dan sangat berharap ini dapat selesai secepatnya sebelum musim tanam nanti,” harapnya.
“Kami (sebut Tumiran), para petani yang ada di Desa Sei Sijenggi, Dusun IV Sidodadi, Kecamatan Perbaungan Kabupaten Sergai memiliki luas areal persawahan sekitar 116 hektar yang di sekelingnya perkebunan sawit, berbuat ini dengan harapan kedepannya juga dapat menopang ketahanan pangan di Kabupaten Sergai, yang sedang digalakkan oleh Pemerintahan pusat hingga Pemerintah Daerah.
D|sgi-105.
