Hari Ibu, Ini Pesan Tiga Tokoh Perempuan Sumut

Hari Ibu, Ini Pesan Tiga Tokoh Perempuan Sumut
Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Dr. Badikenita Sitepu (kedua kiri) bersama praktisi hukum Doktor (Cand.) Enni Martalena Pasaribu, SH, MH, M.Kn (kedua kanan) dan Ketua Harian DPW Wanita Pujakesema Sumut Erlita Zain, SE saat mengikuti acara Dialog Interaktif HorasMedan dalam rangka memperingati Hari Ibu Tahun 2022, di studio Mediadelegasi Medan, Kamis (22/12). Foto: D|Nanda

Dikatakannya, tidak bisa kita pungkiri sosok ibulah yang menghadirkan individu hebat di dunia ini yang berjuang untuk anaknya dari mengandung sembilan bulan hingga merawatnya sampai dewasa.

Karena itu, Enni berpesan, tidak berlebihan jika peringatan Hari Ibu dapat dimaknai sebagai sebuah penghargaan bagi seluruh perempuan Indonesia atas peran dan kontribusinya kepada keluarga, masyarakat dan negara.

“Hari ibu adalah hari yang sangat tepat untuk mengingatkan kembali kepada kita, betapa besar jasa dan pengorbanan seorang ibu kepada anak-anak dan suaminya,” ujarnya dalam Dialog Interaktif bertema Refleksi Perjuangan Kaum Ibu, Wujudkan Keseteraan Gender tersebut.

Bacaan Lainnya

Pendapat hampir senada juga disampaikan oleh Anggota DPD RI asal Sumut Badikenita Sitepu.

Jasa ibu
Menurutnya, peringatan Hari Ibu selain dimaknai sebagai pengungkapan rasa terima kasih atas jasa ibu, tetapi lebih dari itu.

Ia berharap momentum peringatan Hari Ibu dapat lebih mendorong semua pemangku kepentingan dan masyarakat luas untuk memberikan perhatian dan pengakuan akan pentingnya eksistensi perempuan dalam berbagai sektor.

Pada kesempatan itu, Badikenita mengenang sosok orang tuanya yang selalu menekankan pentingnya pendidikan dan menjaga integritas terhadap anak-anaknya.

Selain pendidikan, lanjut dia, di dalam diri anak-anak perlu ditanamkan nilai-nilai tentang kepedulian dan menjunjung tinggi kebersamaan, memberi manfaat kepada sesama serta rendah hati, menghormati dan belajar terus-menerus.

“Pada dasarnya sifat dan naluri manusia ini diciptakan untuk selalu mendambakan rasa cinta, kasih, dan sayang. Ini perlu dilakukan secara berkesinambungan mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi,” ujar Presidium Kaukus Perempuan Parlemen Republik Indonesia (KPP RI) ini.

Lebih jauh ia mengingatkan, pada era digital seperti sekarang ini, keteladanan seorang ibu diperlukan dalam mendidik dan memperkuat karakter anak.

“Ibu perlu menjadikan era digital sebagai tantangan sekaligus peluang untuk selangkah di depan dalam memutakhirkan diri, utamanya menyelami dunia anak pada era digital,” tambahnya.

Dengan demikian, kata Badikenita, ibu bisa selalu menjadi sahabat dan teman berdialog yang menyenangkan bagi anak. D|Red-04

Pos terkait