Catatan | Maruli Agus Salim
HULU jembatan Tano Ponggol, Pangururan, Samosir, Sumatera Utara akhirnya menjadi saksi bisu, memacu optimisme, mengurai masih rendahnya apresiasi panglima, pimpinan kabupaten ini.
Durasi rekaman video lantunan tembang “Pulau Samosir” oleh presenter DelegasiTv mendadak terhenti, dengan kedatangan sosok utusan Pak Bupati pada Syukuran HUT ke 6 Media Delegasi yang sudah ditutup lumayan lama dengan doa dipimpin Al Ustadz Hendra Himawan Manik SHI.
Untung masih ada nasi, usai ‘sambutan sabotase’ untuk dinikmati.
Saat ‘sambutan sabotase’ lebih dari tiga kamera awak Mediadelegasi tak terlihat lagi di sekitar panggung Pemotongan nasi tumpeng Syukuran Mediadelegasi.
Kondisi apa ini? Saya memaksakan diri untuk mengabadikan ini, walau akhirnya mendadak terhenti. Karena harus merespon situasi di luar, panitia sedang membagikan nasi kepada warga yang melintas di depan Marihot Corner Coffee tempat Syukuran Mediadelegasi, Senin (18/10).
“Kita bukan gila apresiasi, karena kita memahami, bahwa apresiasi hanya akan datang dari pihak yang merasakan manfaat dari berita-berita Mediadelegasi”, celetuk Mandalasah Turnip, owner Mediadelegasi yang berharap cemas menanti kedatangan Bupati.
Dia mengungkapkan berulang kali. “Meski harus mengutus lurah di Syukuran ini, itu tidak akan mengurangi nilai apresiasi bagi Mediadelegasi”, katanya lagi.
Betul saja, yang dikuatirkan terjadi. Tak menunggu tenggelam matahari di ubun-ubun bukit Silalahi, jagad digital mulai ramai menuliskan Bupati seakan alergi kepada pers dan mungkin Mediadelegasi.
Kondisi sedikit mengiris hati, menjadi bumbu penguat bagi Mediadelegasi, dengan apresiasi besar dari Gubernur Sumatera Utara Boby Afif Nasution, yang mengutus Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Sumatera, Dr Erwin Hotmansyah Harahap SSTP MM, untuk memotong nasi tumpeng dan menyuapi sang Owner Mediadelegasi, tanpa disaksikan pak Bupati atau utusan yang mewakili.
