Medan-Mediadelegasi : Polrestabes Medan telah melakukan autopsi pada bayi hasil hubungan sedarah (inses) antara Reynaldi alias R (24) dan adiknya, Najma Hamida alias NH (21). Hasil autopsi menunjukkan adanya resapan darah di bagian kepala bayi tersebut.
Kapolrestabes Medan, Kombes Gidion Arif Setyawan, mengatakan bahwa pihaknya masih menunggu hasil DNA dan scientific investigation untuk mengetahui penyebab pasti kematian bayi tersebut. “Hasil DNA belum (keluar), tapi hasil autopsi luar, kemudian kondisi lambung sudah dapat, ada resapan darah di kepala,” kata Gidion.
Gidion menyebut bahwa pihaknya masih mendalami apakah resapan darah tersebut merupakan bagian dari kekerasan atau tidak. Penyidik akan memintai keterangan ahli terkait hal ini. “Masih kita konfirmasi lebih lanjut, bagaimana dia proses melahirkan? kan sendiri, apakah dia pas melahirkan jatuh atau ada kekerasan?,itu nanti kita konfirmasi.”
Sebelumnya, Reynaldi dan Najma Hamida ditangkap karena menjadi pengirim paket bayi hasil inses lewat ojek online (Ojol). Saat ini, keduanya ditahan di Polrestabes Medan. Paket tersebut dikirim ke Masjid Jamik Jalan Ampera III, Kecamatan Medan Timur, dan bayi sudah dalam keadaan meninggal saat tiba di lokasi.
Gidion menyebut bahwa kedua pelaku memesan ojol itu pada Kamis pukul 06.14 WIB dengan tujuan ke Jalan Ampera III. Saat memesan itu, Reynaldi membuat nama pemesan dengan nama Rudi dan membuat penerima fiktif dengan nama Putry yang ternyata itu adalah akun pelaku Najma.
Motif para pelaku mengirimkan paket tersebut ke masjid itu dengan harapan agar bayi tersebut ditemukan marbot masjid dan dikuburkan. Kebetulan, lokasi masjid itu berdekatan dengan kuburan. “Supaya kalau misalnya dititipkan di masjid, nanti pihak marbot yang mengafani, kan dekat kuburan,” kata Kanit PPA Satreskrim Polrestabes Medan Iptu Dearma Sinaga.
Dearma mengatakan bahwa bayi tersebut merupakan hasil hubungan sedarah atau inses antara NH dan R. Kedua pelaku tidak tinggal bersama. Namun, R sering menemui NH dan melakukan hubungan badan. “Sudah (ditangkap), diduga seperti itu (inses), abang adik itu, ini kami masih pendalaman dulu,” kata Dearma.
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Ferry Walintukan mengatakan bahwa NH mengetahui dirinya hamil pada Januari 2025. Lalu, pada 3 Mei 2025, NH melahirkan bayi tersebut secara prematur di Barak Tambunan Sicanang, Kecamatan Medan Belawan.
“Pengakuan NH, dia melahirkan di Barak Tambunan Sicanang Belawan dengan cara lahiran sendiri dan membersihkan sendiri,” kata Ferry. Kemudian pada 7 Mei 2025, bayi tersebut dibawa NH bersama temannya ke RS Delima Martubung, Kecamatan Medan Labuhan.