Jakarta-Mediadelegasi: Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menegaskan penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumatera Utara (Sumut).
Masalah tersebut terungkap setelah di provinsi itu tercatat 61 kejadian dengan total luasan terbakar mencapai 4.400 hektare hingga Juli 2025.
“Memang Sumatera Utara bukan wilayah prioritas karena bukan lahan gambut seperti Sumatera Selatan, Jambi, dan Riau. Tapi jumlah kejadian dan luas kebakaran cukup signifikan, sehingga menjadi perhatian kita semua,” kata Kepala BNPB Suharyanto didampingi Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni dalam rapat koordinasi nasional penanggulangan karhutla di Jakarta, Senin (28/7).
BNPB memastikan bahwa upaya pemadaman dan mitigasi telah dilakukan, termasuk melalui pelaksanaan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) yang telah dimulai sejak tiga hari lalu.
Namun pelaksanaan OMC di Sumyt sangat bergantung pada keberadaan awan hujan.
Suharyanto menyebut pihaknya terus berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk mendapatkan rekomendasi waktu yang tepat guna melakukan penyemaian garam (NaCl) ke awan potensial.
“Kalaupun malam ada potensi awan penghujan, akan kita akan kejar. Kalau memang dibutuhkan penambahan peralatan lapangan dan atau helikopter patroli, atas arahan Menteri Kehutanan, kita akan lakukan sambil berjalan di lapangan,” ujarnya.






