Aplikasi tersebut nantinya kata Gus Men, berbasis jamaah. Oleh karena itu, semua jamaah haji Indonesia wajib untuk menginstal aplikasi tersebut. “Jadi, kalau aplikasi yang baru ada dalam pelaksanaan rangkaian ibadah haji saat ini hanya dioperasikan petugas, maka ke depan aplikasi itu dapat dimanfaatkan jemaah,” katanya.
Selain bisa untuk mendeteksi jamaah yang tersesat, platform digital ini dapat mengetahui layanan konsumsi dan transportasi.
“Aplikasi ini nantinya juga bisa mendeteksi jamaah yang kekurangan makanan, hilang, dan lain-lain. Sehingga kejadian tahun lalu di Mudzdalifah bisa diantisipasi dengan cepat. Ketika aplikasi ini nanti jadi, petugas harus bisa menggunakan,” kata Gus Men.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, 1.120 petugas siap diterbangkan ke Bandara King Abdul Azis Jeddah pada awal Mei mendatang. Jumlah tersebut merupakan rekrutan Kemenag sebanyak 890 orang dan Kemenkes 230 orang. D|Red-06