Kemenag Gagas Platform Digital anti-jemaah Hilang

Menag RI Yaqut Cholil Qoumas alias Gus Men,saat menutup Bimbingan Teknis (Bimtek) Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Rabu (27/3) malam. Foto: dok-mch

Jakarta-Mediadelegasi: Kementerian Agama (Kemenag) tengah menggagas pemanfaatan transformasi digital dalam rangkaian ibadah haji.

“Pada musim haji mendatang semoga aplikasi untuk menemukan jamaah haji menyasar dapat diterapkan,” sebut Menteri Agama (Menag) RI Yaqut Cholil Qoumas alias Gus Men, saat menutup Bimbingan Teknis (Bimtek) Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Rabu (27/3) malam.

Menurutnya, saatnya aplikasi itu diterapkan dapat mengurangi kasus jamaah tersesat atau menyasar dari kelompoknya dapat teratasi.

“Kami di Kemenag sedang mengembangkan platform digital untuk bisa mencari jamaah yang hilang dengan lebih cepat,” katanya.

Dikatakan Gus Men, Pemerintahan Kerajaan Arab Saudi menyambut baik pembuatan aplikasi yang akan diterapkan Kemenag saat ibadah haji 2024.

Aplikasi tersebut nantinya kata Gus Men, berbasis jamaah. Oleh karena itu, semua jamaah haji Indonesia wajib untuk menginstal aplikasi tersebut. “Jadi, kalau aplikasi yang baru ada dalam pelaksanaan rangkaian ibadah haji saat ini hanya dioperasikan petugas, maka ke depan aplikasi itu dapat dimanfaatkan jemaah,” katanya.

Selain bisa untuk mendeteksi jamaah yang tersesat, platform digital ini dapat mengetahui layanan konsumsi dan transportasi.

“Aplikasi ini nantinya juga bisa mendeteksi jamaah yang kekurangan makanan, hilang, dan lain-lain. Sehingga kejadian tahun lalu di Mudzdalifah bisa diantisipasi dengan cepat. Ketika aplikasi ini nanti jadi, petugas harus bisa menggunakan,” kata Gus Men.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, 1.120 petugas siap diterbangkan ke Bandara King Abdul Azis Jeddah pada awal Mei mendatang. Jumlah tersebut merupakan rekrutan Kemenag sebanyak 890 orang dan Kemenkes 230 orang. D|Red-06