Jakarta-Mediadelegasi: Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Addin Jauharudin mengatakan aksi sweeping yang dilakukan anggotanya di sebuah rumah yang diduga lokasi perjudian di Jalan Imam Bonjol Kisaran, Kabupaten Asahan, baru-baru ini, merupakan peristiwa insidental.
“Itu sebenarnya peristiwa insidental. Jadi awalnya sedang melakukan pawai karena banyak perjudian di tengah masyarakat. Cuma di tengah jalan ada insiden yang tiba-tiba satu dua teman keluar dari barisan,” ujar Addin kepada pers di Jakarta, Rabu (16/1).
Sebelumnya, aksi penyisiran yang dilakukan anggota GP Ansor viral di media sosial.
Tempat yang di-sweeping di Kota Kisaran pada 10 Januari 2025 itu diduga merupakan lokasi perjudian.
Kendati aksi tersebut insidental atau tidak rutin, Addin tidak membenarkan langkah tersebut.
Peristiwa itu akan menjadi evaluasi bagi organisasi agar seluruh anggota GP Ansor agar tidak bertindak gegabah dalam menyikapi suatu hal.
“Ini juga menjadi kontrol kita, menjadi evaluasi, agar semuanya tidak gegabah melakukan tindakan,” ujar dia.
Ia juga memastikan bahwa GP Ansor tidak memberikan arahan apapun terhadap aksi sweeping tersebut.
“Tidak ada (arahan dari pusat),” kata dia.
Sementara itu, Ketua PBNU Ahmad Suaedy mengatakan bahwa aksi sweeping tidak dibenarkan.
Apabila ada masyarakat yang mendapat laporan terkait hal-hal yang meresahkan, maka hendaknya melapor ke aparat keamanan.
“Kalau memang itu benar (sweeping), ya, harus dikoreksi. Jadi kalau benar ada sweeping-sweeping, siapapun harus diingatkan bahwa harus kerja sama dengan polisi,” kata Ahmad Suaedy.
Sebelumnya, Ketua GP Ansor Kabupaten Asahan Fajar Ritonga mengaku bahwa gerakan ini dilakukan untuk memberitahu bahwa di Kabupaten Asahan masih banyak tempat-tempat perjudian.
Ditambahkannya, upaya membersihkan praktik perjudian tersebut merupakan aksi spontanitas dan keresahan dari GP Ansor Asahan terhadap maraknya perjudian di wilayah itu. D/Red