Medan-Mediadelegasi: Komite Masyarakat Danau Toba (KMDT) bersama sejumlah akademisi yang tergabung dalam Tim Kajian Akademik saat ini sedang menyiapkan draft dokumen studi kelayakan pendirian universitas negeri berkonsep global di kawasan Danau Toba, Sumatera Utara (Sumut).
“Tim akademik yang dibentuk KMDT secara serius dan terprogram segera menyusun kajian akademis dan studi kelayakan pendirian universitas negeri berkonsep global di kawasan Danau Toba,” kata Ketua Umum DPP KMDT Edison Manurung sesuai rapat persiapan rencana pendirian universitas negeri Danau Toba, di Medan, Kamis (22/8) malam.
Rapat perdana tersebut turut dihadiri jajaran Tim Dewan Pakar KMDT yang diketuai oleh Guru Besar Unimed Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, dan kalangan akademisi, diantaranya Prof. Dr. rer. nat. Binari Manurung, M.Si, Prof. Dr. Iskandar Zulkarnain, M.Si, Dr. Sakhyan Asmara MSP dan Dr. Drs. Tunggul Sihombing, MA.
Dalam forum rapat yang juga diikuti secara daring oleh para akademisi, tokoh masyarakat dan jajaran pengurus KMDT se Indonesia itu Edison menjelaskan, dokumen hasil kajian akademis dan studi kelayakan mendalam tentang pendirian perguruan tinggi negeri (PTN) tersebut akan menjadi bahan rekomendasi KMDT untuk disampaikan kepada Presiden RI Jokowi dan pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Presiden terpilih Prabowo Subianto.
“Kita rencanakan seluruh tahapan studi kelayakan atau feasibility study selesai paling lambat sebelum pertengahan Oktober 2024,” ucap mantan Staf Ahli Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI itu.
Pihaknya meyakini keberadaan universitas negeri berkonsep global di kawasan Danau Toba kelak akan dapat berkontribusi besar meningkatkan pembangunan manusia dan geliat ekonomi secara signifikan di salah satu destinasi pariwisata super prioritas (DPSP) yang dikelilingi tujuh kabupaten tersebut.
Ia pun menekankan bahwa peran perguruan tinggi, khususnya PTN berkonsep global penting didirikan di kawasan Danau Toba, dalam rangka mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
Pada kesempatan itu, Ketua Tim Akademik KMDT untuk Pendirian Universitas Negeri di Kawasan Danau Toba Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, mengemukakan, proses pendirian PTN yang diusulkan oleh KMDT tersebut akan mengacu kepada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 7 Tahun 2020 tentang Pendirian, Perubahan, Pembubaran Perguruan Tinggi Negeri, dan Pendirian, Perubahan, Pencabutan Izin Perguruan Tinggi Swasta
“Sebelum merealisasikan rencana tersebut tentunya perlu terlebih dahulu dilakukan studi kelayakan agar sesuai harapan,” ujar mantan pejabat Eselon I Kemendikbud itu.
Disebutkannya, format studi kelayakan pendirian perguruan tinggi tersebut harus mengacu kepada Permendikbud Nomor 7 Tahun 2020 dan Peraturan Pemerintah lainnya.
Pernyataan hampir senada juga disampaikan Guru Besar Unimed Prof. Dr. rer. nat. Binari Manurung, M.S yang juga Ketua DPD KMDT Provinsi Sumut.
“Usulan pendirian universitas negeri di kawasan Danau Toba tentunya terlebih dahulu harus memperhatikan berbagai hal seperti jumlah penduduk atau ada tidaknya universitas negeri lain di wilayah itu dan mempertimbangkan masukan dari berbagai kalangan maupun para tokoh masyarakat setempat,” ucap dia.
Menurutnya, usulan pendirian PTN baru kepada pemerintah perlu dibarengi dengan hasil studi kelayakan, kemudian dokumentasi yang bisa dipublikasikan dengan meminta masukan masyarakat.
Diakuinya, peran pers sangat strategis dalam mewujudkan percepatan pendirian universitas negeri Danau Toba.
Binari juga menyarankan agar di dalam dokumen studi kelayakan turut dimuat rancangan pendirian pembangunan kampus pusat dengan gedung fakultas yang berada di lokasi berbeda yang disesuaikan dengan potensi sumber daya di masing-masing kabupaten yang mengelilingi Danau Toba.
Sementara itu, anggota Tim Akademik KMDT untuk Pendirian Universitas Negeri di Kawasan Danau Toba lainnya yakni Dr. Sakhyan Asmara MSP, menilai usulan KMDT tentang pendirian universitas negeri berkonsep global di kawasan Danau Toba sebuah langkah tepat, karena di wilayah tersebut belum ada didirikan PTN.
Ia berharap keberadaan universitas negeri Danau Toba dengan konsep global nantinya benar-benar mampu menjaring mahasiswa dengan latar belakang budaya yang berbeda saling berinteraksi dan bertukar ilmu serta menguatkan semangat kebhinnekaan.
“Kita ingin universitas negeri di kawasan. Danau Toba tersebut bukan hanya milik penduduk sekitar, melainkan milik masyarakat Sumatera Utara, bahkan nasional dan internasional,” tuturnya.
Perguruan tinggi juga harus menyiapkan layanan yang baik, kata Sakhyan, sehingga nanti bisa menghasilkan lulusan yang unggul dan menjadi bagian dari masyarakat berpengetahuan.
Dalam konteks pendirian universitas negeri di kawasan Danau Toba, dosen Fisip Universitas Sumatera Utara Dr. Drs. Tunggul Sihombing, MA, menilai usulan pendirian PTN di kawasan Danau Toba sebagai upaya meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) terutama sektor pendidikan tinggi agar kualitas SDM daerah itu lebih baik.
Jika usulan KMDT tentang pendirian universitas negeri Danau Toba kelak direalisasi pemerintah, menurut dia, kurikulum-kurikulum di PTN tesebut harus merespons dan adaptif terhadap perkembangan zaman dan teknologi yang sangat cepat dan dinamis.
“Kita perlu saling berkolaborasi mendorong pembentukan sumber daya manusia yang cakap digital untuk menciptakan generasi unggul dan emas dalam menguasai dunia baru ini, termasuk di kawasan Danau Toba,” katanya. D/red