Memanajemen Kampus Merdeka, Harapan dan Tantangan

Memanajemen Kampus Merdeka, Harapan dan Tantangan
Dr Ficki Padli Pardede MA, Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Al Hikmah Tebing Tinggi. Foto: dok-padlipardede

Bukan hanya di Kampus Negeri yang anggaran keuangannya diselenggarakan pemerintah atau negara, kualitas fisik sarana dan prasarana yang rendah kerap menjadi temuan inspektorat atau Badan Pemeriksa Keuangan di kampus negeri. Bahkan tak sedikit bangunan mengalami mangkrak, juga terjadi di Kampus pengelolaan swasta atau yayasan.

Manajemen dan pengawasan dalam hal peningkatan kualitas fisik kampus sangat diperlukan teratur sedemikian rupa, sehingga dengan manajemen yang baik dan bebas temuan, terhadap pengelolaan sarana dan prasarana kampus berjalan dengan baik.

Mengasilkan kampus yang kokoh dan indah akan menjadi magnet atau daya tarik bagi generasi muda bangsa mengakses pendidikan di sebuah kampus.

Bacaan Lainnya

Bicara manajemen output lulusan, tentu menjadi prioritas keberhasilan manajemen sumber daya manusia. Manajemen administrasi kependidikan hingga kualitas tenaga pendidik yang mumpuni sangat berpengaruh vital terhadap kualitas lulusan.

Terlebih di era digitalisasi dewasa ini, memerlukan penyesuaian-penyesuaian tenaga kependidikan yang memahami dan menguasai teknik kerja Informatika Teknologi Elektronik (ITE).

Hampir semua perjalanan manajemen dan pengelolaan administrasi pendidikan harus terupgrade pada aplikasi system, baik yang tersedia satu alur dengan kantor kementerian maupun aplikasi buatan khusus kebutuhan kampus untuk memudahkan proses manajemen.

Manajemen administrasi berbasis digital merupakan kemudahan pengelolaan yang membutuhkan peranan tangan-tangan professional di bidang ITE.

Adapun fokus manajemen yang kedua, memanajemen kualitas output lulusan atau produk ini memerlukan tenaga pendidik yang memenuhi kehendak Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) termasuk di dalamnya menjadi panduan penegakan ketentuan oleh Kementerian Agama yang menaungi kampus agama.

Dosen atau tenaga pendidik memiliki pendidikan formal serendah-rendahnya master untuk kampus mengelola prodi lulusan Diploma dan Sarjana lengkap, dan berkualitas keilmuan berpredikat doktor untuk meluluskan S2 (master). Semuanya alur keilmuan harus linear dengan mata kuliah yang diampu oleh tiap-tiap tenaga pendidik.

Akreditasi & Sertifikasi

Kemampuan memanajemen kampus salah satu hal vital dalam mendapatkan status akreditasi. Akreditasi ini terkait jaminan mutu, yang menunjukkan kualitas sebuah perguruan tinggi.

Akreditasi Institusi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dan akreditasi program studi (Prodi) di Bidang Pendidikan oleh Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan (LAMDIK) dan lembaga akreditasi mandiri lainnya, menjadi satu kewajiban penyelenggara atau pengelola untuk menggapai statusnya. Proses penilaian kualitas sebuah kampus menggunakan kriteria baku mutu yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Adalah kurikulum pendidikan yang dijalankan, jumlah tenaga pendidik berbanding dengan kebutuhan sesuai jumlah mahasiswa.

BACA JUGA: Ficki Padli Pardede Buka UMPMB STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi

Pos terkait