SPPG Dapur 99 Patuguran Yayasan Generasi ini mengolah 3.725 porsi makanan per hari untuk 10 sekolah yang terdiri dari SD, TK, PAUD, dan SMP. Proses memasak dimulai sejak pukul 12 malam.
Menurut Pajar, jarak dari SPPG ke sekolah tidak boleh lebih dari 6 kilometer, dan waktu pengiriman maksimal 20 menit. “Standar saat ini, pukul 3 dini hari sudah dilakukan pemorsian, karena kami harus memproses dan mendistribusikan sebanyak 3.725 porsi,” ungkapnya.
Pajar juga mengingatkan pentingnya memperhatikan waktu konsumsi makanan. Pihaknya menekankan bahwa makanan harus dikonsumsi dalam waktu enam jam setelah distribusi. “Jangan sampai makanan dimasukkan ke dalam wadah (rantang) berbahan baja tahan karat saat masih panas. Panas akan mempercepat pembusukan protein,” tambah dia.
Protes terhadap menu MBG ini menunjukkan bahwa masyarakat memiliki perhatian yang besar terhadap kualitas makanan yang diberikan kepada anak-anak mereka. Pemerintah daerah diharapkan dapat menanggapi protes ini dengan serius dan melakukan evaluasi terhadap menu MBG agar sesuai dengan harapan masyarakat dan tetap memenuhi standar gizi yang dibutuhkan. D|Red.
Baca artikel menarik lainnya dari
mediadelegasi.id di GOOGLE NEWS.






