Materi pembelajaran tersebut meliputi, antara lain dimulai dari pencatatan pengeluaran untuk modal usaha, transaksi penjualan, hingga biaya operasional dan risiko yang dikeluarkan untuk melaksanakan usaha.
“Setiap pelaku UMKM setidaknya wajib mengetahui berapa biaya operasional usahanya, berapa keuntungan yang diperoleh, dan berapa modal yang digunakan untuk usaha,” sebutnya.
Kegiatan workshop tersebut juga menghadirkan narasumber dari kalangan pelaku UMKM Sumut, yaitu Putri Nasution.
Berkompetisi
Pengusaha yang bergerak di bidang pengembangan produk berbasis bahan baku gula aren yang pemasarannya telah menembus pasar ekspor ini, mengemukakan bahwa para pelaku usaha di era digital sekarang ini dituntut untuk mampu berkompetisi dan berusaha menjadi yang terbaik.
“Sebagai pengusaha, kita tidak hanya harus paham dalam mengelola usaha, tetapi lebih dari itu. Pengusaha harus mampu bersaing dan berusaha keras untuk terus berkembang seiring dengan perkembangan zaman,” ucapnya.
Ia menambahkan, satu produk yang dihasilkan oleh pelaku usaha tidak hanya dilihat dari sisi kualitas produksi saja, melainkan juga mencakup perizinan dan termasuk kemasan atau packaging.
Sebelumnya, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sumut dalam kata sambutannya yang dibacakan Kepala Bidang Kelembagaan Unggul Sitanggang, mengatakan, pelaku UMKM di Indonesia perlu meningkatkan daya saing agar mampu merebut pasar di tengah pertumbuhan ekonomi dalam negeri yang terus membaik.
“Perkembangan ini tentunya menuntut pelaku UMKM untuk lebih kreatif dan inovatif dalam menyusun strategi pemasaran yang efektif,” ujar dia. D|M-24