Yang zaman now, sering para generasi muda mendefinisikannya dengan penampilan dan jenis busana dengan motif tertentu. Intinya adalah bersuka ria dan tidak ada tekanan apapun. Lalu, pesta demokrasi itu dalam Pemilu apakah tercermin dengan suasana pesta itu?
Mari kita runut dari sejarah sejak dihembuskannya tentang ‘Pesta Demokrasi’ ini dan sepulah tahun sebelumnya sejak 1981. Pada tahun 1971, pelaksanaan Pemilu yang periodik dan teratur mulai terlaksana. Sedangkan pada pemilu yang ketiga diselenggarakan 6 tahun lebih setelah Pemilu tahun 1971 yakni menjadi tahun 1977, setelah itu selalu terjadwal sekali dalam 5 tahun. Dan peserta pemilu hanyalah 3, yakni 2 parpol; Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) ditambah satu Golongan Karya (Golkar).
Maka, dalam 5 kali Pemilu, yaitu Pemilu 1977, 1982, 1987, 1992, dan 1997 pesertanya hanya tiga tadi. Hasilnya pun sama, Golkar selalu menjadi pemenang, sedangkan PPP dan PDI menjadi pelengkap atau sekadar ornamen.
Golkar bahkan sudah menjadi pemenang sejak Pemilu 1971 dan dekat dengan kekuasaan. Keadaan ini secara langsung dan tidak langsung membuat kekuasaan eksekutif dan legislatif berada di bawah kontrol Golkar. Selama dalam masa itu, Pesta Demokrasi maupun Pesta Rakyat Indonesia dalam arti yang sesungguhnya tidak dirasakan oleh Rakyat ‘jauh ikan dari panggang’. Sepertinya saat itu, semuanya serba keteraturan dan adanya pengkondisian, pembungkaman untuk rakyat jika berani bersuara atau berani melawan, karena situasinya adalah ‘militer dan kekuasaan’ adalah diatas segala-galanya.
Pendukung utama Golkar adalah birokrasi sipil dan militer. Lalu, dimana letak sesungguhnya arti Pesta Demokrasi atau Pesta Rakyat Indonesia itu? Ini nyata dan terasa dengan jelas dirasakan oleh Rakyat Indonesia. Dan pengkondisian itu tidak dapat dibendung lagi atas The Power of People dari gerakan mahasiswa seluruh nusantara, hingga meletuslah demonstrasi besar-besaran pada tahun 1998 yang memperjuangkan untuk menurunkan serta melengserkan Presiden Soeharto dan kroni-kroni dari kekuasaan.
BACA JUGA: PDI Perjuangan Siap Menangkan Pesta Demokrasi 2024