Peneror Aktivis Lingkungan Delima Silalahi Dikecam

Peneror Aktivis Lingkungan Delima Silalahi Dikecam
Aktivis lingkungan Delima Silalahi. Foto: ist

Medan-Mediadelegasi: Kalangan pegiat  Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) mengecam aksi dan pelaku teror terhadap aktivis lingkungan  Delima Silalahi (45) yang selama ini dikenal kritis terhadap pengoperasian perusahaan industri pulp dan rayon PT Toba Pulp Lestari  (TPL) di kawasan Danau Toba.

Informasi dirangkum Mediadelegasi Medan, Sabtu (31/5),  kecaman tersebut mengemuka pasca kejadian Delima Silalahi menerima paket berisi bangkai burung dikediamannya di Kecamatan Siborong-borong, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumut pada Jumat (30/5).

“(aksi pengiriman bangkai burung) Ini merupakan bentuk teror terhadap Delima Silalahi,” kata Direktur  LSM Kelompok Studi dan Pengembangan Prakarsa Masyarakat (KSPPM) Parapat,  Rocky Pasaribu.

Bacaan Lainnya

Rocky mengaku menjadi orang yang pertama kali dihubungi oleh Delima usai menerima paket berisi bangkai burung berlumur darah.

“Delima cukup syok setelah mengetahui di dalam paket tersebut ternyata berisi bangkai  burung berlumur darah. Kami mengecam tindakan ini,” ujarnya.

Ia memperkirakan, pengiriman bangkai burung tersebut merupakan peringatan kepada orang maupun pihak yang dituju supaya mengakhiri sikap kritisnya.

“Burung melambangkan kebebasan, dia bisa terbang ke mana pun. Jadi,  ini seperti pesan ‘kebebasanmu akan saya rampas’,” sebut Rocky.

Mencermati aksi teror itu, pihaknya menduga pengiriman paket bangkai burung kepada Delima Silalahi tidak tertutup kemungkinan berkaitan dengan gencarnya aksi mendesak PT TPL ditutup.

Dugaan itu,  menurut dia, semakin diperkuat dengan aksi unjuk rasa massa yang mengaku buruh bersatu  di Balige, Kabupaten Toba pada 26 Mei 2025.

Para pengunjuk rasa ketika itu,  lanjut  Rocky, meminta lembaga penegak hukum agar menangkap para aktivis lingkungan, masing-masing  Delima Silalahi, Rocky Pasaribu dan Roganda Simanjuntak.

Ketiga nama tersebut selama ini diketahui gencar menyuarakan penutupan pabrik PT TPL di Kecamatan Porsea, Kabupaten  Toba.

Rocky menambahkan,  Delima Silalahi adalah mantan direktur KSPPM yang juga berkali-kali melakukan demonstrasi untuk menutup PT TPL.

Disebutkannya,  KSPPM merupakan LSM yang fokus di bidang pemberdayaan petani dan masyarakat adat di kawasan  Danau Toba.

“KSPPM juga aktif melakukan riset, penelitian, pengorganisasian dan pendampingan hukum,” tuturnya. D|Red

Baca  artikel menarik lainnya dari mediadelegasi.id di GOOGLE NEWS

Pos terkait