Medan-Mediadelegasi: Wali Kota Medan Bobby Nasution menegaskan bahwa rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes) lainnya di wilayahnya tidak boleh membuang limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) medis sembarangan atau dibuang di tempat pemrosesan akhir (TPA) sampah rumah tangga.
Penegasan tersebut disampaikan Bobby usai meninjau kebakaran yang melanda beberapa titik di kawasan TPA Terjung, Kecamatan Medan Marelan, pekan lalu.
“Saat saya meninjau kebakaran beberapa titik di TPA (tempat pembuangan akhir) Terjun, Senin (3/4) dini hari, kami menemukan limbah B3 medis dibuang sembarangan di TPA,” tuturnya.
Terkait temuan itu, Wali Kota meminta kepada Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan agar mengecek pembuangan limbah B3 yang ada di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan di Kota Medan.
“Saya minta dinas terkait mengecek seluruh rumah sakit dan tempat pelayanan kesehatan apakah sudah bekerja sama dengan perusahaan pengolahan limbah B3 medis,” tegasnya.
Sampah medis yang dihasilkan oleh rumah sakit dan fasyankes, menurut dia, harus dikelola dengan cara dimusnahkan di insinerator berizin milik rumah sakit dan diserahkan kepada pihak jasa pengelolaan limbah B3 yang sudah memiliki izin dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Sebab, lanjut Wali Kota, limbah B3 medis sangat berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat sekitar, jika dibuang ke TPS sampah rumah tangga.
Wali Kota menyebut berbagai limbah medis yang dihasilkan dari kegiatan fasilitas pelayanan kesehatan dapat mencemari air, tanah maupun udara.
Sedangkan bagi kesehatan akan berdampak terhadap gangguan sistem pernapasan, sistem pencernaan, tumbuh kembang anak, gangguan jaringan paru-paru dan hati.
Disebutkannya, di dalam Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup lah diatur secara tegas bahwa setiap orang maupun institusi yang menghasilkan limbah B3 wajib melakukan pengelolaan limbah B3. D|Red