Lebih mendalam Dedi juga merinci, bahwa pada qawaidul fiqih juga dijelaskan, mencegah kerusakan lebih diutamakan dari pada mencari kemaslahatan (Darul Mapasid Muqoddamun Ala Jalabil Masholih).
Artinya bahwa bersilaturahim itu baik (maslahah) buka puasa bersama, pengajian dan tadarus, salat tarawih, sholat Idul Fitri itu juga baik, tapi untuk memutus mata rantai penyebaran covid 19, maka hendaknya kita dahulukan mencegah kemudharatan (kerusakan), jangan sempat virus ini terus menerus menyebar, atau kita bisa berpotensi terkena atau saudara kita lain menyebarkan.
Oleh karena agama dan ulama telah mengajarkan beribadah dalam kondisi udzur, sebagaimana wabah Covid-19 yang terjadi bukan hanya di Indonesia, namun seluruh dunia. “Maka hendaklah kader Ansor, Banser mengajak seluruh kaum muslimin mengikuti imbauan dan fatwa ulama terkait salat tarawih, salat Idul Fitri, buka puasa bersama di rumah saja,” tegasnya.
Namun Dedi juga mempersilahkan, bagi umat Islam yang hendak melakukan salat berjamaah, khususnya di daerah zona hijau. “Silahkan menggunakan atuaran pemerintah yakni seperti menjaga jarak, penyemprotan disinfektan masjid, atau kebersihan masjid terjamin,” urainya.
Terkait mudik Idul Fitri, Dedi mengajak kaum muslimin untuk mengikuti arahan pemerintah yakni untuk tidak mudik, demi upaya memutus penyebaran covid, dan apabila situasi sudah membaik sesuai anjuran pemerintah dan para medis maka silahkan mudik.
Di sisi internal Ansor, Dedi juga mengingatkan, agar kader Ansor maupun Bantuan Ansor Serba Guna (Banser) di Sumatera Utara selalu sigap dan update terkait penanggulangan covid, yaitu mengikuti anjuran pemerintah dan fatwa para ulama, membantu pemerintah mengedukasi masyarakat agar melaksanakan cara hidup sehat, cuci tangan, social distancing, phissical distancing, memakai masker jika keluar rumah dan lain-lain.
Puasa tahun ini, khususn bagi kader ansor jadikanlah momentum baik untuk peningkatan ibadah, pendekatan diri kepada Allah (taqarrub ilallah) dengan berdiam di rumah terlebih berdiam juga merupakan ibadah jihad melawan wabah, yakni memutus mata rantai penyebaran covid 19.
Untuk kegiatan sosial di Bulan Puasa, seperti buka puasa bersama, sahur keliling, takbiran keliling dan lain-lain, hendaknya tahun ini ditinggalkan, sembari menunggu arahan dari pemerintah terkait perkembangan covid 19. “Untuk itu mari kita sambut dan laksnakan ibadah puasa dengan penuh kekhusukan serta mendoakan agar pandemic covid 19 segera berakhir,” harapnya.
Selain itu, MDS RA Sumut juga meminta kepada pemerintah agar segerakan program atau bantuan dampak Covid 19 kepada masyarakat karna sangat dibutuhkan sekali, baik berupa bantuan dari provinsi, kabupaten bahkan desa yang mendapat perintah dari kementrian desa agar menggunakan dana desa untuk membantu warga dampak covid 19 ini.
“Dan bagi masyarakat yang mampu hendaknya berbagi kepada saudara kita yang lain. Artinya mari lah kita melawan covid 19 di bulan Ramadan ini dengan bahu membahu dan berbagi sampai wabah hilang dari negeri tercinta ini,” tutup Dedi. D|Med-41