“Keberhasilan pembelajaran sangat membutuhkan kerjasama yang baik antara sekolah dengan orangtua,” katanya.
Berikutnya, bagi anak yang belum tercantum namanya dalam Kartu Keluarga agar pengurusan administrasi kependudukannya disegerakan. “Tentang data anak, kini tak bisa lagi main-main atau dianggap sepele. Saat di RA anak-anak sudah harus teregistrasi di EMIS untuk mendapatkan Nomor Induk Siswa Nasional (NISN), yang akan digunakan kelak dalam setiap level pendidikan formalnya,” katanya.
Menurutnya, pendaftaran NISN santri hanya bisa dilakukan sekolah yang memiliki ijin operasional dari instansi terkait, RA Nabila Hafsah dari Kementerian Agama RI.
Nurhafsah Ritonga juga menyebutkan, memilih RA Nabila Hafsah sebagai tempat mendidik anak-anak sudah tepat.
“Selain lingkungan sekolah yang jauh dari kebisingan jalanan, anak-anak aman bermain karena lingkungan komplek perumahan. Quota siswanya juga terbatas maksimal 20 santri,” ujarnya.
Kemudian, kata Nurhafsah, sebagai kepala madrasah dia mengajar langsung anak-anak sehingga bisa lebih dekat mengenali karakter tiap-tiap santri.
“RA Nabila Hafsah tak perlu santri yang membludak, karena lebih mementingkan bagaimana kualitas anak,” katanya. D|Rel