Meskipun demikian, peluang untuk memperluas pasar di bisnis SPBU masih terbuka. Dengan jumlah kendaraan bermotor yang mencapai 140 juta di tahun lalu, sementara jumlah SPBU hanya sebanyak 16.731, rasio SPBU terhadap jumlah kendaraan mencapai 1:8.370.
Sektor hilir migas di Indonesia telah lama didominasi oleh Pertamina. Sebagai perusahaan pelat merah, Pertamina punya keunggulan dalam akses infrastruktur, jaringan distribusi, hingga posisi strategis dalam menentukan harga jual BBM.
Ketimpangan persaingan antara Pertamina dan pemain swasta seperti Shell terlihat dari data distribusi SPBU resmi. Dari total 16.731 SPBU yang memiliki izin, Pertamina Patra Niaga mengoperasikan 13.590 SPBU atau sekitar 81 persen dari total populasi.
Akses terbatas ke BBM subsidi, kendala regulasi, hingga skala dan infrastruktur yang kalah jauh dari Pertamina membuat margin keuntungan SPBU swasta menjadi kian tipis.
Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa menilai bahwa perusahaan seperti Shell mungkin melihat daripada dia pusing dengan ekspansi dan memilih untuk tidak berjualan lagi. D|Red.
Baca artikel menarik lainnya dari
mediadelegasi.id di GOOGLE NEWS.