Geopark Belitong merupakan bagian dari provinsi Bangka Belitung, yang dikelilingi oleh Selat Karimata di utara, wilayah Jawa di timur dan selatan, dan Selat Gaspar di barat. Terdaftar masuk UNESCO Global Geopark sejak 2021.
Terpilihnya Geopark Belitung sebagai Global Geopark berkat perpaduan keberagaman geologis, budaya, biologis, serta geografis yang unik dari geopark ini. Geopark Belitung memiliki warisan geologi bernilai tinggi, seperti kenampakan geomorfologi batuan granit perairan, peninggalan gunung api purba bawah laut, penemuan mineral timah terbesar di Asia Tenggara, serta Batu Meteorit (Tektit/Satam) yang tersebar pada zona kuarter alluvial.
Geopark Kebumen
Terletak di Provinsi Jawa Tengah, Geopark Kebumen memiliki kekayaan geologi yang luar biasa, termasuk 41 situs geologi seperti Pantai Menganti dan formasi batuan tertua di Pulau Jawa yang berusia lebih dari 120 juta tahun. Selain itu, geopark ini juga mengelola 8 situs biologi dan 10 situs budaya, mencerminkan hubungan erat antara manusia dan alam sejak zaman dahulu.
Geopark Maros Pangkep
Geopark Maros Pangkep memiliki potensi alam yang luar biasa, meski baru masuk dalam UNESCO Global Geopark pada 2023. Geopark Maros Pangkep merupakan kawasan karst terbesar kedua di dunia, setelah Cina Selatan. Geopark yang berada di Sulawesi Selatan ini memiliki lanskap kelas dunia dengan tipe tower karst yang menjulang tinggi dan tersusun dari tumpukan bebatuan gamping yang khas. Menariknya, di geopark ini juga terdapat ratusan gua yang menjadi tempat tinggal manusia prasejarah.
Geopark Merangin
Menurut situs UNESCO, Geopark Merangin adalah rumah bagi fosil unik flora Jambi. Flora tersebut merupakan satu-satunya tumbuhan fosil yang terekspos dari jenisnya di dunia saat ini.
Nama ‘flora Jambi’ mengacu pada fosil tanaman yang ditemukan sebagai bagian dari formasi batuan yang berasal dari Permian Awal (berusia 296 juta tahun). Tumbuhan yang memfosil ini termasuk lumut, tumbuhan runjung primitif, dan pakis biji, yang bereproduksi melalui penyebaran biji, bukan melalui spora.
Kawasan tersebut telah dihuni sejak zaman prasejarah dan menjadi rumah bagi berbagai kelompok adat, antara lain suku Orang Batin Lamo dan marga Serampas.
Geopark Raja Ampat
Geopark di Indonesia yang masuk dalam daftar UNESCO Global Geopark selanjutnya adalah Geopark Raja Ampat. Geopark yang terletak di Papua Barat Daya ini dijuluki sebagai “The Emerald Karst in the Equator” berkat gugusan karst yang terletak tepat di garis khatulistiwa.
Ekosistem marine dan terestrial Raja Ampat menjadi habitat bagi ratusan jenis unik, langka, dan terancam punah. Juga menjadi rumah bagi berbagai jenis satwa dan tumbuhan endemik, yang tak bisa ditemukan di belahan Bumi manapun.
Geopark Meratus
Berlokasi di Kalimantan Selatan, Geopark Meratus menyimpan sejarah geologi yang terbentuk dari tabrakan dua lempeng benua, yang mengangkat kerak samudra dari kedalaman 6.000 meter di bawah permukaan laut menjadi lebih dari 1.000 meter di atas permukaan laut. Kawasan ini memperlihatkan formasi batuan ofiolit yang diperkirakan berusia 150 hingga 200 juta tahun, menjadikannya salah satu catatan geologi penting di Indonesia.
Itulah ke-12 geopark di Indonesia yang sudah mendapat pengakuan dari UNESCO Global Geopark.D|Red
Baca artikel menarik lainnya dari
mediadelegasi.id di GOOGLE NEWS.
j






