Tinggal di kos-kosan tak jauh dari kampusnya, cukup membantu Nisa tanpa merogoh kantong untuk ongkos angkutan kota setiap pulang-pergi kuliah. Nisa cukup berjalan kaki menelusuri gang, menyeberangi jalan sudah tiba di gerbang kampusnya.
Tiga pekan mengikuti kuliah, Nisa mulai bingung dengan kondisi keuangannya yang tak seberapa. Meski begitu tidak membuatnya putus asa. Nisa percaya, Tuhan senantiasa bersama mengiringi tekad pencapaian cita-citanya.
Nisa dengan gaya busana seadanya bernuansa desa ternyata menarik perhatian dosen muda sebut saja Arman, yang sepekan sekali masuk ke kelasnya. Wajahnya yang lumayan tampak lebih natural dengan busana berjilbab, membuat banyak dosen dan teman pria sekelasnya melongok terpaku, ketika Nisa berdialog tentang materi mata kuliah di kelas saat berlangsungnya jam kuliah.
BACA JUGA: Utang Mantan Kepala Desa Jadi Modal Kuliah
