Arnita Rodelina Menjemput Berkah

Arnita Rodelina Menjemput Berkah
UPAH-UPAH: Mandalasah Turnip bersama sejumlah sepuh Turnip dan pengurus GMTI saat menyerahkan upah-upah kepada Arnita Rodelina Turnip, jelang keberangkatannya kuliah ke Turki, di Kantor Redaksi Mediadelegasi, Sabtu (3/9). Foto: D|dingot
BANGUN RAYA: Arnita Rodelina Turnip bersama ayahandanya Deliansen Saragih Turnip dan ibundanya Lisnawati Manik, di kampung halamannya, Desa Bangun Raya, Kecamatan Raya Kahean, Kabupaten Simalungun, Sabtu (3/9). Foto: D|Ist

Di Balik Derita

Poda atau pesan, akhirnya mengungkap cerita di balik derita yang membuat Arnita pantang menyerah menggapai cita-citanya. Mulai dari prihal beda agama dalam keluarganya, hingga perhatian pembiayaan kuliah dari ayahnya tercinta. Termasuk pemutusan dana beasiswa dari Pemkab Simalungun hampir dua tahun sempat menjadi kendala penyelesaian studi S1 nya di IPB.

Pandapotan Turnip, Ketua Umum GMTI mengungkap falsafah Turnip, “si sada anak, si sada boru”. “Jadi tak mengenal si sada agama. Turnip juga banyak yang muslim, karena agama itu merupakan pilihan sehingga kekompakan dan silaturahmi harus terus terjalin dan menjadi semangat bagi Arnita,” urai Pandapotan Turnip.

Bacaan Lainnya

“Beda keyakinan jangan menjadi kendala dan setiap kendala harus dijadikan sebagai pemacu dalam kematangan jiwa,” kata R Turnip yang mengaku tak menyangka ada Boru Turnip sehebat Arnita Rodelina.

Kemudian, R Turnip maupun P Turnip mengungkapkan rasa senang dan bangga setelah mendapat saran para Pak Tua Turnip, Arnita langsung berangkat ziarah ke kuburan oppungnya dan menemui sang ayah di kampungnya. “Keyakinan, bahkan suami atau istri bisa berganti, namun hubungan ayah dan ibu dengan anaknya takkan bisa tergantikan,” kata keduanya.

Mereka pun berpesan agar Arnita tidak mengabaikan kasih sayang kedua orangtuanya. “Orangtua tidak mengharap uang atau materi dari anak-anaknya, kecuali perhatian dan kasih sayang dari anak-anaknya. Terlebih dengan keberhasilan pendidikan anak-anak itu tetap menjadi kebanggaan para orangtua. Berhasil dalam pendidikan itu utama, berhasil dengan pekerjaan itu nomor ke sekian,” katanya.

Baik R Turnip, P Turnip, Pandapotan Turnip, Julius Turnip maupun Mandalasah Turnip, boru dan bere yang hadir dalam Paborhatkon Arnita Rodelina Turnip itu berpesan, agar senantiasa menyertai perjuangan pendidikan Arnita dengan doa dan jangan meninggalkan ibadah. “Ya… tentunya sebagai muslimah, jangan meninggalkan salat yang lima waktu. Perbedaan keyakinan dengan kami, jangan sampai melunturkan silaturahmi dalam marga,” harap mereka.

Di penghujung poda atau nasihat, para sepuh Turnip mengingatkan Arnita agar memahami bahwa telah mentradisi di Marga Turnip, memegang teguh keyakinan. Karenanya, sebut R Turnip, saatnya nanti tiba carilah pasangan yang moderat, agar silaturahmi tetap terjaga sebagai pomparan Raja Turnip.

“Setelah ke Turki, tetaplah berbagi komunikasi, banggakan diri sebagai Turnip, karena saya belum mengetahui adanya boru Turnip sehebat Arnita yang cukup membanggakan kami,” ungkapnya.

Usai acara Paborhatkon, Arnita Rodelina Turnip didampingi para Sepuh Turnip berbincang-bincang di studio Paodcast Mediadelegasi. Di hadapan kamera video Arnita mengungkap deritanya dalam perjuangan menyelesaikan S1 nya di IPB dan membiayai pendidikan adiknya. Videonya segera tayang di Channel https://www.youtube.com/c/DELEGASIMEDIA, bersama host Robinson Nelson Turnip.

Pos terkait