Medan-Mediadelegasi: Kasus pembunuhan aktivis HAM Munir Said Thalib, yang telah lama menjadi duri dalam sejarah penegakan hukum di Indonesia, kembali memasuki babak baru. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) secara resmi memeriksa Mayor Jenderal Purnawirawan Muchdi Purwoprandjono atau yang lebih dikenal dengan Muchdi Pr, mantan Kepala Deputi V Badan Intelijen Negara (BIN), pada Jumat (21/11/2025).
Kabar pemeriksaan Muchdi Pr ini dibenarkan langsung oleh Ketua Komnas HAM, Anis Hidayah. “Benar,” kata Anis singkat saat dikonfirmasi oleh media.
Pemeriksaan terhadap Muchdi Pr ini diduga kuat berkaitan dengan penyelidikan kasus kematian Munir Said Thalib, yang hingga kini masih menjadi misteri yang belum terpecahkan.
“Penyelidikan Kasus Munir oleh Komnas HAM untuk pro yustidia tahap pembahasan sudah dimulai sejak Oktober 2022,” ujar Anis.
Namun, saat dicecar lebih jauh mengenai detail pemeriksaan terhadap Muchdi Pr, Anis belum bersedia memberikan penjelasan lebih lanjut. Hal ini semakin menambah spekulasi dan rasa penasaran publik mengenai peran Muchdi Pr dalam kasus ini.
Komnas HAM Buka Kembali Penyelidikan Kasus Munir: Tim Khusus Dibentuk
Sebagai informasi, Komnas HAM telah membuka kembali penyelidikan terkait kasus pembunuhan aktivis Munir. Sebuah tim khusus telah dibentuk untuk menyelidiki dugaan adanya pelanggaran HAM berat atas tewasnya Munir.
Penyelidikan ini dilakukan secara proyustisia berdasarkan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia (HAM). Hal ini menunjukkan keseriusan Komnas HAM dalam mengungkap kebenaran dan menegakkan keadilan dalam kasus ini.
Sebelumnya, 18 Saksi Telah Diperiksa
Sebelum memeriksa Muchdi Pr, Komnas HAM telah memeriksa 18 orang saksi pada September 2025 lalu. Hal ini menunjukkan bahwa proses penyelidikan telah berjalan cukup lama dan melibatkan banyak pihak terkait.
Komnas HAM melalui Tim Ad Hoc Penyelidikan Pelanggaran Hak Asasi Manusia Yang Berat Peristiwa Pembunuhan Munir Said Thalib mengungkapkan hasil perkembangan penyelidikan kasus pembunuhan aktivis HAM tersebut.
“Tim telah melaksanakan serangkaian proses penyelidikan, yaitu mengumpulkan bukti dokumen dari sejumlah lembaga dan instansi terkait,” kata Ketua Komnas HAM Anis Hidayah dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (7/9/2025).
Tim juga telah memeriksa sejumlah saksi dan berkoordinasi dengan sejumlah instansi yang berwenang untuk kepentingan penyelidikan.






