Medan-Mediadelegasi : Gunung Marapi kembali menunjukkan aktivitas vulkanisnya. Erupsi terjadi pada Selasa, 23 September 2025, pukul 02.59 WIB. Meski kali ini tidak disertai kolom abu, api letusan dari kawahnya terlihat jelas melalui rekaman CCTV pemantau di puncak gunung.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat erupsi tersebut. Erupsi terekam pada seismogram di Pos Pengamatan Gunungapi (PGA) Marapi di Bukittinggi. Data menunjukkan amplitudo maksimum 30,4 milimeter dengan durasi sekitar 48 detik.
Sehari sebelum erupsi, kawasan puncak Gunung Marapi diguyur hujan deras dengan intensitas mencapai 140,4 milimeter. Kondisi cuaca ekstrem ini disebut turut memengaruhi dinamika vulkanis yang sedang berlangsung.
Aktivitas Gunung Marapi terus meningkat sejak 10 September. PVMBG mencatat adanya berbagai jenis getaran, seperti Tremor Non-Harmonik, Hybrid/Fase Banyak, Vulkanik Dalam, Tektonik Lokal, hingga Microtremor dengan amplitudo maksimum lima milimeter. Ini menjadi indikasi kuat adanya suplai magma yang memicu erupsi.
Petugas PGA Marapi, Ahmad Rifandi, menegaskan bahwa status gunung masih berada di Level II Waspada. Ia mengimbau masyarakat untuk tetap waspada.
“Kami mengimbau masyarakat agar tidak beraktivitas dalam radius 3 kilometer dari kawah Verbeek, serta tetap waspada potensi bahaya lahar saat hujan turun,” ujar Ahmad.
Masyarakat Diminta Waspada Potensi Banjir Lahar






