Gubernur Sumut Sindir Pengkritik Soal Sewa Pesawat Pengangkut Napi ke Nusa Kambangan

Gubernur Sumut Sindir Pengkritik Soal Sewa Pesawat Pengangkut Napi ke Nusa Kambangan
Ilustrasi - Petugas Tim Gabungan TNI, Polri dan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumatera Utara, menggelar razia mendadak di sejumlah kamar hunian warga binaan atau narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 1 Medan pada 20 April 2025. Foto: ist

Medan-Mediadelegasi: Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution menyindir orang-orang yang mengkritik anggaran paket sewa pesawat komersil untuk mengangkut 50 warga binaan atau narapidana kasus narkoba berisiko tinggi dari Lapas Kelas I Tanjung Gusta Medan ke Pulau Nusa Kambangan.

 

Bobby menyebut pihak yang mengkritik soal sewa pesawat itu perlu diperiksa Badan Narkotika Nasional (BNN).

Bacaan Lainnya

 

“Di media saya baca, memindahkan (narapidana narkoba) itu dibilang pemborosan karena mau nyewa pesawat lebih Rp800 juta-an,” kata Gubernur saat menyampaikan sambutan dalam acara pelantikan pengurus KONI Sumut periode 2025-2029, di Medan, Selasa (10/6).

 

Sementara, narapidana yang ingin dipindahkan itu adalah orang yang terindikasi masih bisa mengontrol peredaran narkoba dari lapas.

 

Menurut dia, pengalokasian anggaran untuk menyewa pesawat komersial dalam rangka memindahkan napi narkoba berisiko tingga dari Medan ke Nusa Kambangan tidak bertentangan dengan kebijakan efisiensi anggaran dan program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.

 

Disebutkannya, pada poin ke-7 Asta Cita, Presiden Prabowo berkomitmen memperkuat reformasi politik, hukum, dan birokrasi, serta memperkuat pencegahan dan pemberantasan korupsi dan narkoba.

Pasalnya, korupsi dan narkoba perlu dicegah serta ditanggulangi dengan kebijakan yang kuat dan konsisten.

Jika tidak konsisten ditangani, kata dia, akan memberikan dampak besar terhadap masa depan bangsa.

Karena itu, Bobby mengajak berbagai elemen masyarakat termasuk jajaran pengurus KONI Sumut agar ikut berperan secara pro aktif dalam memberantas peredaran Narkoba di daerah itu.

 

“Sumut berada di peringkat 2 se-Indonesia untuk urusan narkoba. Harapan kami KONI yang ada di Sumatera Utara juga bisa menjadi solusi menyelesaikan persoalan narkoba,” tuturnya.

Pos terkait