Gubsu Edy Tinjau Lokasi Banjir

banjir medan
gubsu edy tinjau banjir di Tanjung Selamat

Deli Serdang – Mediadelegasi: Hujan mengguyur Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang, menyebabkan debit air di sejumlah sungai di Kota Medan cdan sekitarnya naik. Salah satu dampaknya tanggul seperti di Sungai Belawan, Desa Tanjung Selamat jebol dan menyebabkan banjir di permukiman warga.

Mengetahui itu, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi langsung meninjau lokasi perumahan yang terdampak banjir di Desa Tanjung Selamat Kecamatan Sunggal Deliserdang, Jumat (4/12) pagi. Langkah awal untuk penanggulangan, gubsu meminta personel TNI/Polri serta Basarnas siaga terus dan mencari korban yang kemungkinan terseret air saat banjir melanda sejak Jumat (4/12) dini hari, sekitar pukul 00.30 WIB.

“Petugas nanti akan membantu membersihkan rumah. Apabila nanti malam ada hujan yang begitu deras (banjir susulan), bapak-bapak jangan tinggal di rumah. Pindah ke tempat yang aman, kunci pintunya (rumah). Ibu-ibu dan anak-anak biar disini (posko pengungsian). Sudah disiapkan dapur dan makan. Air bersih juga akan datang,” ujar Edy, kepada masyarakat di lokasi.

Bacaan Lainnya

Adapun tempat penampungan sementara warga korban banjir, kata Edy, dua lokasi disiapkan. Yakni Balai Desa Tanjung Selamat dan Arhanud Tanjung Selamat. Namun dirinya mengingatkan kepada petugas penanggulangan bencana untuk memperhatikan kapasitas dan kelayakan fasilitas pendukung seperti sanitasi, MCK, hingga pelayanan kesehatan bagi warga di lokasi khusus.

 “Untuk kesehatan, berobatnya di luar (lokasi khusus). Jadi disini dibuat tempatnya nyaman dan enak. Kondisi seperti ini kita harus saling mengerti, jaga anaknya, orang-orang tua dan yang sakit. Tempatnya di tempat yang bagus. Kalau kurang (tempatnya), nanti koordinasi dengan Arhanud untuk ditempatkan di sana,” kata Edy.

Edy pun menyampaikan rasa prihatin atas musibah yang menimpa ribuan warga di Sumut, khususnya Deli Serdang dan Medan yang baru saja mengalami bencana banjir. Selain itu, beberapa daerah dalam dua pekan terakhir pun terdampak, seperti Tebing Tinggi, Serdang Bedagai, Humbang Hasundutan dan Binjai. Karenanya kepada petugas diminta untuk mewaspadai dan siaga hingga menyiapkan alat berat di sejumlah tempat yang rawan longsor seperti di Sibolangit.

Selain meninjau warga dan pengungsian, Gubernur juga melihat kondisi sungai yang kini sudah berangsur surut. Dari lokasi, ia bersama Bupati Deli Serdang Ashari Tambunan dan Kepala BWS Sumatera II Maman Noprayamin melihat bagaimana perubahan alur sungai yang direkayasa untuk kepentingan pembangunan rumah.

“Pertama, Sungai Belawan, ada rekayasa sungai yang tidak profesional. Saya bersama BWS menyaksikan secara pasti. Sungai Belawan ini sifatnya seperti huruf C. Tetapi saya lihat ada sungai yang dimatikan. Kita akan fungsikan kembali,” kata Edy.

Kemudian sungai yang ada saat ini, lanjut Edy, adalah sungai buatan yang akan dilakukan normalisasi. Sejumlah titik pun dinilai bisa menjadi tempat rekayasa sungai agar aliran air lancar guna mencegah banjir. Namun hal itu katanya, akan dikoordinasikan lebih lanjut kepada pihak Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera II Medan.

Sementara itu, Kabid Penanganan Darurat, Peralatan dan Logistik BPBD Sumut Mega Hadi Kristianto menyampaikan hingga kini, jumlah korban ditemukan sudah mencapai empat orang meninggal dunia di kawasan Tanjung Selamat. Sedangkan di tempat lain, dua orang ditemukan meninggal dunia akibat terseret air.

“Intinya kita masih terus mencari dan mengambil langkah penyelamatan dan evakuasi dulu. Untuk data, kita belum final, masih ada kemungkinan perkembangan. Termasuk untuk yang hilang, kita masih kumpulkan data pastinya,” katanya.

Ribuan Rumah Terdampak

Data sementara yang berhasil dihimpun BPBD Sumut untuk korban banjir di tiga daerah, yakni Kota Medan dengan jumlah yang dinyatakan hilang sebanyak Enam orang, satu diantaranya masih usia balita, dimana dua orang dewasa ditemukan meninggal dunia. Sedangkan rumah yang terendam sebanyak 2.773 unit, 1.983 KK dan 5.965 jiwa yang tersebar di tujuh kecamatan dan 13 kelurahan.

Untuk Kabupaten Deli Serdang, banjir menimpa Desa Tanjung Selamat dengan jumlah 500 rumah yang terendam banjir. Tiga orang dinyatakan meninggal dunia. Selain itu, air juga merendam 400 rumah di Desa Sejarahbaru, Kecamatan Delitua, dengan ketinggian air mencapai empat-enam meter.

Sedangkan di Kota Binjai, sebanyak 3.374 KK di lima Kecamatan 16 Kelurahan yang terdampak banjir tersebut. Hujan dengan intensitas lebat yang terjadi pada kamis sore hingga malam mengakibatkan meluapnya DAS Bingai dan DAS Mencirim dan merendam ribuan rumah yang berada di sekitar bantaran Daerah Aliran Sungai (DAS) di Kota Binjai.D|Med-HG

Pos terkait