Kondisi ini memaksa puluhan warga di beberapa wilayah, terutama di Kelurahan Kampung Melayu, Jakarta Timur, untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno meyakini, jika kemarin tidak dilakukan pengerukan sungai, maka banjir kali ini akan lebih parah dari yang terjadi sekarang.
“Coba bayangin kalau kemarin kami enggak keruk, banjir akan lebih parah. Untung beberapa (sungai di Jakarta) sudah dikeruk,” kata Rano Karno saat meninjau situasi banjir di kawasan Cipinang Melayu, Jakarta Timur.
Sementara itu, pihak BPBD DKI Jakarta terus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk menangani banjir luapan Kali Ciliwung melalui penyedotan air dan juga memastikan tali air berfungsi baik.
“Kami mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan (banjir) di setiap wilayah,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta Mohamad Yohan.
Yohan mengatakan bahwa pihaknya berkoordinasi dengan unsur dari Dinas Sumber Daya Air (SDA), Dinas Bina Marga DKI dan Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) untuk melakukan penyedotan banjir.
Ia menjelaskan bahwa selain penyedotan, petugas BPBD juga berupaya memastikan tali-tali air berfungsi maksimal untuk mempercepat aliran air.
“Kami upayakan genangan (banjir) untuk surut dalam waktu cepat,” katanya.
Yohan menambahkan bahwa BPBD mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi banjir.
“Untuk itu, ketika dalam keadaan darurat, segera hubungi nomor telepon 112. Layanan ini gratis dan beroperasi selama 24 jam non-stop,” katanya. D/Red
Baca artikel menarik lainnya dari mediadelegasi.id di GOOGLE NEWS.