1. Mengembangkan hubungan antara warisan geologis dan warisan teritorial lainnya seperti biotik alami, budaya, tidak berwujud melalui interpretasi, pendidikan dan wisata. Termasuk melatih pemandu lokal, pariwisata, operator dan masyarakat setempat dan lainnya. Kemudian tentang tautan antara geologi dan ekologi, untuk diaktifkan berbagi pengetahuan dengan pengunjung.
2. Mengembangkan strategi kemitraan yang mencakup metodologi dan kriteria yang jelas untuk menjadi mitra. Hal itu berlaku untuk akomodasi, katering, penyedia transportasi, penyedia aktivitas dan produsen produk lokal.
3. Memperkuat keterlibatan dalam aktivitas Global Geoparks Network dan Asia Pasifik Jaringan Geoparks untuk mempromosikan nilai internasional wilayah melalui kemitraan dengan Global Geopark di bawah payung UGG.
4. Mengembangkan strategi pendidikan dengan bekerja dalam kemitraan dengan UGG lainnya.
5. Meningkatkan strategi dan kegiatan pendidikan untuk memfasilitasi mitigasi bahaya alam dan perubahan iklim di sekolah-sekolah untuk populasi lokal.
6. Memperkuat keterlibatan UGG dalam studi penelitian, konservasi dan promosi penduduk asli setempat dan budaya serta bahasa mereka.
Hemat penulis, pada persyaratan ke enam ini menjadi tanda tanya, apakah Tiam BP GKT sudah melaksanakannya.
Kebijakan Pemerintah Provinsi Sumut nampaknya belum serius melaksanakannya. Terlebih dengan menyimak kondsisi setelah pergantin kepengurusan Tiam BP GKT yang lama kepada tim baru sekarang.
Seyogiyanya, Tiam BP GKT yang baru harus melakukan koordinasi dengan Tiam BP GKT yang lama, baik secara personal maupun institusi terkait enam hal yang dipersyaratan dan kini mendesak dilakukan demi mempertahankan Danau Toba sebagai Global Geopark oleh Unesco pada tahun berikutnya.
Hemat penulis lagi, bahwa Tiam BP GKT yang lama secara teknis, tentunya lebih menguasai segudang persoalan yang pernah mereka hadapi. Baik itu di tingkat masyarakat Danau Toba maupun terlibat langsung di Unesco terkait ketentuan-ketentuan yang ditetapkan.
Selain Gubernur Sumut perlu menginstruksikan BP GKT agar bekerja serius, masyarakat Kawasan Danau Toba juga harus produktif. Harus ada kegiatan peningkatan kapasitas warga memanfaatkan bahan-bahan yang ada di sekitar Danau Toba.
Di sinilah kehadiran Komite Masyarakat Danau Toba (KMDT) yang sudah banyak berperan aktif dalam berbagai-bagai program kerja lebih kuran selama tiga tahun terakhir.