Dalam acara ini, Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, memaparkan pengalamannya dalam merevitalisasi kota lama di Semarang. Dia mengawali dengan mengungkapkan persoalan yang ditemui di kota lama. Persoalan itu, sebutnya, bisa dikategorikan dua, yakni bangunan dan tata kelola.
Dia menerangkan, masalah bangunan yaitu bangunan yang terlantar, belum dimanfaatkan dengan tepat, pembiaran bangunan oleh pemilik atau pengguna dan pemanfaatan bangunan yang tidak sesuai dengan kaidah pelestarian serta kurangnya perawatan bangunan.
“Sedangkan masalah tata kelola karena kurangnya jelasnya tupoksi dan kewenangan pengelola kawasan kota lama dan kurangnya koordinasi antarstakeholder,” ucapnya.
Pada saat itu, dia juga menyatakan perlunya Badan Pengelola Kawasan Kota Lama. Di Semarang, terangnya, Badan ini dibentuk berdasarkan Perda, Perwal, dan Surat Keputusan Wali Kota.
“Badan ini melaksanakan sebagian kewenangan konservasi dan revitalisasi. Tupoksinya adalah mengelola, mengembangkan, mengoptimalkan potensi kawasan, meliputi perencanaan, pengorganisasian, dan wasdal,” lanjutnya.
Dia menambahkan, Badan ini juga memberikan rekomendasi perizinan dan kegiatan, fasilitasi kerjasama antar pemilik gedung dan pihak ketiga, penyusunan inventarisasi kepemilikan bangunan capacity building, dan sosialisasi
Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu yang juga merupakan Ketua Badan Pengelola Kawasan Kota Lama (BPK2L) Semarang ini juga menyebutkan beberapa strategi yang bisa dilakukan adalah memperkuat dukungan pemerintah pusat dan daerah, menyinkronkan dan mempercepat implementasi program teknis pelestarian dan pengembangan kawasan kota, kawasan pendukung, dan kawasan pengembangannya, serta menggunakan dokumen kebijakan yang berpayung hukum untuk menarik pengembangan ekonomi pada kota lama yang tidak hanya mempertimbangkan ekonomi jangka pendek saja.
Sedangkan Ir. Andi Siswanto, M.Arch., M.Sc., P.Hd., seorang arsitek yang merupakan figur penting dalam pengembangan Kota Lama Semarang, menyebutkan, yang terpenting menjadi dasar pemikiran dalam penataan kota lama adalah kenyamanan orang menikmati kota lama. D|Med-Gur|ril.