Medan- media delegasi: Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumatera Utara (Sumut) menggelar upacara peringatan Hari Lahir Kejaksaan RI ke-80, di Lapangan Lanud Soewondo, Medan, Selasa (2/9).
Pelaksanaan upacara ini selain menjadi pengingat sejarah panjang Kejaksaan, juga memiliki urgensi untuk menegaskan tugas institusi tersebut.
Kepala Kejati Sumut Harli Siregar, mengatakan peringatan hari lahir Kejaksaan yang jatuh pada 2 September menjadi momentum penting bagi insan adhyaksa untuk mempertegas komitmen penegakan hukum, khususnya pemberantasan korupsi di Sumut.
“Sebagaimana amanat Bapak Jaksa Agung, insan adhyaksa khususnya di Sumatera Utara diharapkan menjunjung nilai kesetiaan, kesempurnaan dalam bertugas, dan kebijaksanaan dalam menjalankan fungsi Kejaksaan,” katanya.
Ia menegaskan, integritas merupakan landasan utama bagi setiap jaksa, sekaligus ketaatan terhadap tugas dan fungsi yang telah diamanatkan undang-undang maupun peraturan perundang-undangan.
Menurut dia, keberhasilan pemberantasan korupsi di Sumut tidak dapat dipisahkan dari dukungan seluruh lapisan masyarakat.
Karena itu, pihaknya mengajak berbagai elemen masyarakat, termasuk media, untuk bersama-sama mendukung langkah kejaksaan dalam memberantas tindak pidana korupsi.
“Pada kesempatan baik ini kami mohon dukungan dari seluruh elemen masyarakat. Khususnya dalam pemberantasan korupsi, kami akan terus bersemangat menjalaninya dengan dukungan masyarakat, termasuk media, demi menciptakan pembangunan yang lebih bermartabat dan berorientasi,” tuturnya.
Selain itu, Harli juga menekankan pentingnya kolaborasi berbasis data dan fakta yang valid agar tidak menimbulkan bias maupun saling curiga antara aparat penegak hukum dan masyarakat.
“Kami siap bersama masyarakat dalam menjalankan serta mendukung program pemerintah, khususnya pemerintah daerah dalam pembangunan di Sumatera Utara,” ujar Harli.
Penetapan
Sebagaimana diketahui, penentuan dan penetapan Hari Lahir Kejaksaan pada tanggal 2 September 1945 tidak ditentukan secara tiba-tiba.
Namun, melalui hasil penelitian panjang dari para ahli sejarah yang bekerja sama dengan kejaksaan untuk menelusuri, menemukan, dan mengumpulkan arsip-arsip nasional yang tersebar di dalam maupun di luar negeri, terutama di Belanda.
Pada tanggal 2 September 1945, Presiden Soekarno melantik Kabinet Presidensial pertama di indonesia yang mana di antaranya adalah Meester de Rechten Gatot Taroenamihardja sebagai jaksa agung.
Peringatan Hari Lahir Kejaksaan berbeda dengan Hari Bhakti Adhyaksa (HBA) yang diperingati sejak tanggal 22 Juli 1960.
HBA dilaksanakan untuk memperingati perubahan mendasar struktur kelembagaan Kejaksaan, yakni Departemen Kejaksaan menjadi lembaga mandiri dan terpisah dari Departemen Kehakiman sebagaimana yang dituangkan dalam Keputusan Presiden Nomor 204/1960 tanggal 1 Agustus 1960. D|Red






