Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting menjelaskan bahwa menjaga stok dan penyaluran pertalite dan solar menjadi sangat penting mengingat saat ini konsumsinya sekitar 85 persen dari total konsumsi BBM nasional.
“Kebutuhan yang sangat besar ini harus diimbangi dengan ketersediaannya, dan Pertamina berkomitmen untuk terus memenuhi kebutuhan ini,” paparnya seperti dilansir dari siaran pers PT Pertamina (Persero).
Irto menambahkan, ketahanan stok pertalite dan solar masih berada diangka yang aman, yaitu pertalite di level 18 hari, solar di level 20 hari, dan terus diproduksi.
Proses produksi mulai dari hilir hingga ketersediaan stok BBM di SPBU, katanya, juga terus dimonitor melalui Pertamina Integrated Enterprise Data and Center Command (PIEDCC) secara real time.
“Melalui PIEDCC, Pertamina dapat mengambil langkah-langkah yang tepat dalam memastikan ketersediaan stok BBM hingga di SPBU. Misalnya, stok di salah satu SPBU sudah menipis, kami bisa mengalihkan distribusi dan menjadikan SPBU itu sebagai prioritas, jadi masyarakat jangan khawatir,” tambahnya.
Pertamina Patra Niaga, menurutnya, akan terus menggandeng masyarakat, Pemerintah, dan seluruh pihak terkait dalam pengawasan pertalite maupun solar.
“Harapannya adalah agar pertalite dan solar benar-benar dinikmati masyarakat yang membutuhkan. Jika melihat adanya indikasi penyalahgunaan atau kecurangan, masyarakat dapat melaporkan langsung ke aparat yang berwenang,” ucap Irto.D|Med-55/Red-04