Medan-Mediadelegasi: Ratusan orang warga menggelar unjuk rasa menolak rencana pengosongan lahan di area bumi perkemahan (Bumper) Pramuka Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Rabu (9/11).
Aksi yang berlangsung sejak pukul 10.00 WIB di depan gerbang utama Bumper Sibolangit itu membuat arus lalu lintas kendaraan di sebagian ruas jalan raya Medan-Berastagi mengalami kemacetan panjang.
“Saat ini sedang ada demo, ada aksi bakar ban,” kata Camat Sibolangit Hesron T Girsang ketika dikonfirmasi wartawan.
Warga yang menggelar aksi unjuk rasa selain memblokir jalan, juga melakukan pembakaran ban bekas.
Menurut Hesron, aksi unjuk rasa itu berkaitan erat dengan terbitnya surat peringatan kedua dari Pemerintah Provinsi Sumut tentang pengosongan rumah di lahan Bumi Perkemahan Sibolangit.
Warga yang tidak terima dengan kedatangan petugas yang meminta pengosongan rumah langsung menyambut dengan aksi unjuk rasa dan memblokir jalan di sekitar Bumper Sibolangit.
Kasat Lantas Polrestabes Medan, AKBP Sonny W Siregar, mengimbau kepada para pengendara yang melintas di sekitar lokasi unjukrasa agar tidak memposisikan kendaraannya secara berlapis dan tidak saling mendahului, guna menghindari kepadatan lalu lintas.
Pihaknya akan mencoba membuka kedua arus lalu lintas dari Medan menuju Kabupaten Karo maupun ke arah sebaliknya.
Warga yang tidak terima dengan kedatangan petugas yang meminta pengosongan rumah langsung menyambut dengan aksi demo, dengan memblokade Jalan Medan-Berastagi.
Informasi yang dihimpun mediadelegasi, upaya pengosongan lahan Bumper Sibolangit kembali dilakukan oleh petugas Satpol PP Pemprov Sumut, setelah upaya pengosongan lahan tahap pertama mendapat perlawanan warga.
Saat ini di lahan milik Kwarda Pramuk Sumatera Utara tersebut masih berdiri beberapa bangunan dan villa mewah yang dibangun tanpa izin.
“Upaya pengosongan ini tidak akan berhenti dan tidak ada upaya apa pun yang bisa menghalangi,” kata Kasatpol PP Pemprov Sumut, Mahfullah Daulay baru-baru ini. D|Red