Percut Sei Tuan- Mediadelegasi: Beragam Tari tarian dan Makan Bersama Umat erayaan Paskah 2024, Gereja Katolik Stasi Santa Hati Tak Bernoda Bunda Maria ,Perumnas Mandala berlangsung meriah dan dipadati seluruh jemaat yang dilaksanakan di Aula Alfred Pius Jl Kenari Raya , Minggu (31 /03)
Perayaan Ibadah Paskah dipimpin oleh Pastor Anggam CMF,mengajak seluruh Umat agar “Bangkit Bersama Kristus”
Berikut renungan Hari Raya Paskah Katolik, Minggu 31 Maret 2024 berjudul “Menebus Perhiasan”:
Menebus sesuatu artinya membeli kembali. Saat butuh uang di tengah kondisi darurat, saya dan istri pernah sepakat menggadaikan cincin emas di pegadaian. Setelah cincin emas ditaksir oleh juru taksir dan saya sepakat dengan sejumlah uang yang dipinjamkan pegadaian, uang saya terima. Karena cincin emas itu sangat berharga bagi kami, ketika ada uang, saya menebusnya.
Kita rela menebus sesuatu, pasti karena sesuatu itu berharga. Karena kita sangat berharga bagi Tuhan, Dia menebus kita. Tuhan memerintahkan Hosea menebus Gomer, istrinya yang suka bersundal dan berzina, seperti Tuhan juga mencintai bangsa Israel (ay. 1). Hosea mendatangi mucikari istrinya dan membelinya kembali seharga 15 syikal perak, serta satu homer dan satu letekh jelai (ay. 2). Hosea membayar harga pelacur untuk menebus Gomer bagi dirinya sendiri. Gomer tidak pantas ditebus, sama seperti kita tidak pantas ditebus oleh Tuhan. Tetapi, jika kita di dalam Kristus, maka artinya kita telah ditebus dan Tuhan sudah membayar lunas. Kita dibeli dengan darah penebus kita, Yesus Kristus. Kita adalah penerima hukuman mati, jadi harga yang harus dibayar untuk menebus kita adalah nyawa Yesus Kristus.
Seburuk apa pun penilaian kita atau orang-orang pada diri sendiri, bagi Tuhan kita sangat berharga. Ditebus artinya mempunyai hidup yang bebas dari utang. Menjalani hidup bebas dari rasa bersalah dan penyesalan di masa lalu. Muliakanlah Tuhan dengan tubuh kita, itulah yang Tuhan mau kita lakukan. Seberapa mahal aku menghargai penebusan Kristus bagiku?
Usai Ibadah Perayaan Paskah, dilanjutkan dengan kemeriahan perayaan dengan berbagai tari – tarian dari Misdinar , Anak Sekolah Minggu dan OMK Gereja Katolik Stasi Santa Hati Tak Bernoda Bunda Maria, yang dibina oleh Mangundang Sinaga (Pembina OMK) dan Fransisko Silitonga ( Pembina Misdinar) serta didukung DPS (Dewan Pastoral Stasi).
Anak Sekolah Minggu menampilkan tariannya dengan penuh ceria dan membuat suasana semakin meriah dan tampak juga secara spontanitas jemaat pun memberikan partisipasi sumbangannya untuk menambah kas masing masing.
Menurut Adus Togar Naibaho selaku Ketua Panitia Pekan Suci mengatakan
sejak awal dari Pekan Suci yakni Hari Kamis Putih ,Jumat Agung dan Minggu Paskah segala kegiatan berlangsung dengan menjalin kerjasama seluruh umat dan saling bahu membahu.
Puncak acara Minggu Paskah kita lakasanakan dengan Makan Bersama seluruh umat.
“Kegiatan Makan Bersama ini bagian rangkaian ibadah Perayaan Paskah sebagai ucapan syukur seluruh jemaat dari 4 lingkungan , dilaksanakan secara gotong royong baik sejak persiapan bumbu hingga dimasaknya menu makanan,” ujar Naibaho.
Fitra Sirait selaku Ketua Koor Ama mengatakan ,kegiatan perayaan Paskah kali ini tak terlepas dari partisipasi OMK (Orang Muda Katolik ) dan kerjasama umat yang masing masing mengambil peran dan saling berkerjasama dan saling bahu membahu.
Salah seorang umat, Roni Manalu boru Sinaga mengucapkan terima kasih kepada pengurus Gereja Katolik Stasi St.Hati Tak Bernoda Bunda Maria yang mengajarkan kebersamaan dan saling berbagi kasih sembari dirinya juga memberikan sebagian nasi yang dibawanya dari rumah kepada umat yang kekurangan nasi.
Hal senada juga diucapkan S.Pakpahan yang berkumpul bersama keluarganya makan bersama, hal ini sangat baik adanya untuk memupuk kepedulian umat dan membangun kerjasama,ujarnya.D|Med-24