Kemenkes RI Lakukan Penguatan Sistem Layanan Kesehatan Jemaah Haji

Suasana ruang kelas Bimtek Terintegrasi PPIH Arab Saudi 2024 saat membahas kesehatan Jemaah haji, Jumat (23/3), di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur. Foto: Ist

Sistem pelayanan bagi Jemaah haji Indonesia tahun 2024 lebih memperhatikan kesehatan jemaah, guna mengurangi penyakit dengan risiko tinggi (Risting).
Pihak Kementerian Kesehatan RI pun melakukan pemeriksaan kesehatan yang komprehensif dan terstandar. Penguatan pembinaan satu tahun sebelum berangkat melalui peningkatan kebugaran.
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes RI Lilik Mahendro Susilo mengungkapkan hal tersebut pada Bimtek Terintegrasi PPIH Arab Saudi Tahun 2024, Sabtu (23/3), di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur.
Berdasarkan catatan pihaknya, Lilik memaparkan dari jumlah calon Jemaah haji fase pelunasan tahap pertama pembayaran BPIH 200.362 orang jemaah, sebesar 76 persen masuk dalam kategori kesehatan dengan Risting.
Indikasinya, mulai dari dislipidemia, hypertensi, diabetes mellitus dan kardiomegali. Namun, pihak Kemenkes memastikan para jemaah dinilai masih layak menunaikan rangkaian Rukun Islam kelima itu.
Dia mengakui, angka kematian jamaah haji Indonesia di Arab Saudi tiap tahun terus meningkat. Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, jemaah yang wafat di tanah suci Arab Saudi mencapai 2.349 kasus.
“Sebagian besar penyakit jamaah haji merupakan faktor risiko serangan jantung, stroke, dan pneumonia,” ujar Lilik di hadapan 1.120 peserta Bimtek terintregasi diikuti 890 petugas dari Kemenag dan 230 petugas kesehatan dari Kemenkes yang siap diberangkatkan ke Arab Saudi mulai awal Mei 2024.
“Pemerintah merencanakan sistem pelayanan kesehatan haji. Mulai dari embarkasi hingga selama di Arab Saudi hingga kembali lagi ke tanah suci,” katanya. D|Red-06

Pos terkait