Pemkab Samosir Diminta Serius Dukung Program “Smart Green School”

Teka foto: Pemerhati pendidikan dari Korea Selatan Prof. Dr Young Suk Kwon (kedua kiri) didampingi Dosen Universitas Padjajaran Dr. Arjon Turnip (kedua kanan) dan rombongan, saat melakukan kunjungan kepada Wakil Bupati Samosir Martua Sitanggang, dalam rangka pengembangan program "smart green school", belum lama ini di Pangururan, Samosir. Foto: dok-CHPRI

Medan-Mediadelegasi: Wakil Ketua DPP Komite Masyarakat Danau Toba (KMDT) Mandalasah Turnip meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Samosir lebih serius dukung program sekolah berwawasan lingkungan atau Smart Green School (SGS).

“Pemkab Samosir di bawah kepemimpinan Bupati Vandiko T Gultom kurang tanggap terhadap program smart green school yang diantaranya telah diinisiasi oleh pemerhati pendidikan asal Korea Selatan Prof Dr. Young Suk Kwon di SD Negeri (SDN) 10 Lumban Suhisuhi,” katanya, di Medan, Kamis (26/6).

Menurut dia, kepedulian Guru Besar dari Pusan University Korea untuk mengembangkan program  smart green school (SGS) di Samosir tersebut seyogianya direspon oleh Pemkab setempat yang dituangkan dalam kesepakatan kerja sama.

Sayangnya, hingga saat ini belum ada keterangan resmi dari Bupati Samosir Vandiko T Gultom maupun pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait tindak lanjut dari rencana pengembangan program SGS, sebagaimana ditawarkan oleh pihak Prof. Young Suk Kwon.

Bahkan, kata Mandalasah, pihaknya justru memuji sikap kepedulian Wakil Bupati (Wabup) Samosir Martua Sitanggang yang  ingin agar program SGS bisa segera direalisasikan di Samosir.

Wabup Samosir saat menerima audiensi Prof. Young Suk Kwon dan rombongan, baru-baru ini mengarahkan mereka agar melakukan kerja sama dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Samosir.yang dituangkan dalam nota  kesepakatan atau memory of agreement (MoA).

Mandalasah menambahkan, KMDT selama ini juga turut berkontribusi dan bersinergi dengan para pemangku kepentingan (stakeholders) untuk mendorong elemen masyarakat di kawasan Danau Toba agar senantiasa memiliki kepedulian dan berbudaya lingkungan hidup.

Sebab,  kata putra kelahiran Samosir ini, gerakan ramah lingkungan hidup merupakan salah satu program prioritas KMDT, selain percepatan pembangunan pendidikan dan pariwisata berbasis masyarakat.

Sebelumnya, Prof Young Suk Kwon menjelaskan bahwa pihaknya  telah melakukan pendampingan terhadap SDN 10 Lumban Suhisuhi dan hingga saat ini sudah berjalan.

Salah satu bentuk pendampingan tersebut adalah melatih kreatifitas siswa membuat aneka produk UMKM.yang ramah lingkungan.

“Kita berharap program SGS kedepan bisa menjangkau ke jenjang sekolah yang lebih tinggi dan melibatkan masyarakat sekitar,” ujarnya.

Sementaraa itu, Dosen Unpad Arjon Turnip menyampaikan bahwa  Prof Young Suk Kwon sangat mencintai anak-anak di  Samosir sehingga bersedia membantu untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.

“Anak-anak SDN 10 Lumban Suhisuhi sudah mempunyai kemampuan membuat sovenir, selain itu hasil karya produk gambar mereka akan dikemas dalam tampilan digital di Korsel dan setelah itu dibawa kembali ke Samosir,” ujarnya. D/red