“Kita sudah mendapat kunjungan Kepala BKKBN Pusat, pak Hasto Wardoyo, artinya kita masuk dalam perhatian tinggi. Jadi, upaya penurunan stunting ini harus mendapat dukungan perhatian juga sebagai imbal baliknya. Kita paham, di tengah krisis memang banyak keterbatasan, namun banyak juga program yang hendak dicapai, untuk itu kita harus bersatu-padu,” ujar Bupati.
Lebih jauh Bupati Eddy menyebutkan, penanggulangan stunting membutuhkan intervensi gizi sensitif mulai dari 1000 hari kelahiran anak, stimulan yang diberikan dimasa ini,akan sangat berpengaruh pada tumbuh kembangnya di masa depan. Dengan rembuk stunting ini, tambah Bupati, Pemerintah Kabupaten Dairi akan berupaya untuk menurunkan angka stunting dengan menghasilkan keputusan bersama agar target yang telah ditentukan dapat tercapai.
“Saya minta pihak terkait agar melakukan setiap rencana aksi secara terintegrasi sesuai dengan peran masing masing,” kata Bupati mengakhiri.
Adapun yang menjadi narasumber dalam rembuk stunting tersebut adalah, Hery Valona Ambarita, S.Kep, MKes, selaku Kabid Kesmas Dinkes Propinsi Sumatera Utara, Rizal Effendi , selaku Tenaga Ahli LGCB ASR Regional I Ditjen Bina Bangda Kemendagri, Syamsu Rizal Lubis, SH, S.Sos, MH sebagai Koordinator Bidang Dalduk, BKKBN Perwakilan Sumatera Utara, dan Ika Hardina Lubis, SE, MA, MSE sebagai kepala bidang perencanaan Sumber Daya Manusia Bappeda Sumatera Utara.
Dalam rembuk stunting tersebut dilakukan penandatanganan komitmen aksi percepatan penurunan stunting Kabupaten Dairi oleh Bupati Dairi, Sekretaris Daerah, Kapolres, mewakili Dandim, serta OPD terkait. D|Dai-25






