PMK Masih Mengancam, Kementan Percepat Vaksinasi Massal

Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Agung Suganda, berbicara tentang Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) (Foto:Ist)

Agung menceritakan akhir 2024, kasus PMK kembali merebak lantaran adanya pergerakan hewan ternak dari daerah sentra produksi ke daerah konsumen. Biasanya, mobilisasi hewan ternak ini terjadi sebelum 4 hingga 7 bulan sebelum Hari Raya Idul Adha.

“Di mana pergerakan sapi-sapi kita itu mulai terjadi di akhir Desember dan di situlah terjadi peningkatan kasus yang luar biasa. Apalagi biasanya di akhir tahun itu terjadi perubahan musim, pancaroba dan itulah yang menyebabkan daya tahan sapi-sapi kita melemah sehingga ada kasus yang meningkat signifikan,” imbuh Agung.

Berangkat dari situ, ia meminta jajarannya memasifkan vaksinasi. Sebab, setidaknya masih ada 1,3 juta dosis vaksin yang belum direalisasikan.

Ia mengarahkan agar vaksin tersebut diberikan kepada hewan ternak yang kemungkinan besar nanti akan dilalulintaskan di bulan November dan Desember nanti. Dengan begitu, dia berharap tahun depan tidak ada kasus PMK yang kembali merebak.

“Saya meminta para teman Direktorat terkait di PKH untuk lebih memasifkan laksanakan vaksinasi kita untuk yang sisanya, yang sekitar 1,3 juta dosisnya agar kita bisa segera mendapatkan kekebalan pada tubuh hewan kita itu di bulan November, Desember. Bahkan di Januari saya sangat berharap nanti di akhir tahun tidak ada kasus peningkatan PMK seperti tahun 2024 yang lalu,” imbuhnya.D|Red.

 

Baca artikel menarik lainnya dari
mediadelegasi.id di GOOGLE NEWS.

Pos terkait