Wilmar Bisnis Indonesia Gelar Seminar, Bahas Nasib Danau Toba

Wilmar Bisnis Indonesia Gelar Seminar, Bahas Nasib Danau Toba
Dr Wilmar Eliaser Simandjorang (dua kiri), saat menjadi pembicara Danau Toba sebagai Tengara Hidrosfer dan Buhul Keragaman Hayati Dunia, di Ruangan Auditorium kampus WBI Politekhnik, Senin (7/11). Foto: D|Nawir Siregar

Lihat saja, katanya, saat ini kita jarang menemukan spsies ikan yang merupakan khas dari Danau Toba, seperti ikan pora-pora dan lainnya,” katanya.

Dia menceritakan masa kecilnya yang dahulu pernah berenang dan meminum air  langsung dari Danau Toba. Sekarang, katanya, air Danau Toba sudah tercampur dengan limbah baik dari masyarakat maupun perusahaan yang mangakibatkan kadar air semakin menurun.

Dia pun menyebutkan, menjaga Danau Toba jika tidak dimulai dari sekarang maka akan menjadi kenangan.

Bacaan Lainnya

“Betapa pentingnya Danau Toba itu kita selamatkan, Unesco saja memperhatikannya, harusnya putra daerah memberikan perhatian lebih,” ujarnya.

Wilmar mengungkapkan, Danau Toba bukan hanya milik orang yang tinggal di wilayah Danau Toba, tapi Danau Toba milik kita semua yang setiap orang wajib untuk menjaga dan merawatnya.

Dari data yang dimilikinya ada ratusan sungai yang mengalir tetap dan musiman yang saat ini banyak yang sudah mati akibat ulah manusia yang kurang memperhatikan dan tidak peduli dengan Danau Toba.

Dia juga mengatakan, banyak program penghijauan di kawasan Danau Toba hanya sebatas seremonial. “Setelah bibit ditanam, ditinggalkan begitu saja tanpa ada perawatan sehingga bibit yang ditanam pun layu sebelum berkembang,” ujarnya.

Dia menganalogikan dengan nasihat orangtua. “Untuk apa lebar-lebar tapi robek lebih bagus kecil kecil tapi menggigit,” sebutnya.

Dia mengingatkan, agar bibit yang ditanam di kawasan Danau Toba harus dirawat walaupun sedikit, dari pada banyak ditanam tapi tak diperhatikan kelanjutannya. D|Med-104

Pos terkait