Jakarta-Mediadelegasi: Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional Kepala Bapenas Dr H Suharso Manoarfa MSi menegaskan, pemindahan Ibukota Negara di wilayah Kalimantan Timur, semata-mata agar Jakarta lebih berkembang dinamis sebagai pusat bisnis dan ekonomi.
Kemudian, wilayah Kalimantan dan seluruh wilayah sekitarnya berimbas menjadi pusat pertumbuhan baru bagi wilayah Tengah dan Timur Indonesia menjadi lebih maju, dinamis dan modern.
“Pemindahan Ibukota Negara ke wilayah Kalimantan didasarkan adanya kebutuhan, bahwa faktanya Jakarta hingga saat ini mengalami turbulensi yang cukup padat, baik aktivitas bisnis dan ekonomi hingga pemerintahan, sehingga dampak yang ada,” kata Suharso Monoarfa dalam orasinya di sela-sela Munas III Badan Koordinasi Mubaligh Indonesia atau Bakomubin di Hotel Aryaduta Jakarta, Sabtu (26/2).
Dia mengungkapkan, Jakarta mengalami stagnan, kemacetan, turunnya permukaan daratan akibat beban yang berat, urbanisasi dan sebagainya, inilah salah satu strategi pemerintah untuk mengurangi beban sosial yang terjadi di Jakarta.
Lebih jauh disampaikan Menteri Suharso, bahwa perpindahan Ibukota Negara Indonesia dari Jakarta ke wilayah Kalimantan menjadi penyebaran pembangunan baru, mengingat wilayah Kalimantan Timur memiliki ruang wilayah yang sangat luas untuk di kembangkan sebagai pusat pemerintahan baru, agar efek dari perpindahan Ibukota Negara memberikan dampak positif bagi pertumbuhan wilayah Kalimantan Timur khususnya dan seluruh wilayah sekitarnya.