Jakarta-Mediadelegasi : Pertamina melalui Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) dan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) telah menandatangani kerja sama untuk mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan kapasitas 3 megawatt (MW) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei, Sumatera Utara.
Penandatanganan kerja sama ini dilakukan melalui perjanjian Bangun Guna Serah dan pengembangan kapasitas energi baru terbarukan. Acara ini disaksikan langsung oleh Wakil Direktur Utama PT Pertamina Oki Muraza, Direktur Transformasi dan Keberlanjutan Bisnis Pertamina Agung Wicaksono, dan Direktur Utama PTPN III Denaldy Mulino Mauna.
Wakil Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Oki Muraza mengatakan bahwa sinergi BUMN antara Pertamina dan PTPN III (Persero) merupakan bagian dari upaya bersama untuk mempercepat pengembangan teknologi energi hijau di Indonesia. Oki berharap kolaborasi ini dapat diperluas ke sektor lain seperti biodiesel, sustainable aviation fuel (SAF), dan bioethanol.
Direktur Utama Pertamina NRE, John Anis, mengatakan bahwa pengoperasian PLTS ini nantinya terdapat potensi nilai tambah dari perdagangan karbon. Di mana untuk PLTS kapasitas 3 MW dapat menurunkan emisi karbon sebesar 4.100 Ton CO2e/tahun atau setara 102,5 ribu Ton CO2 dalam 25 tahun masa kerja sama dengan Pertamina NRE.
John berharap bahwa energi terbarukan yang disediakan dapat memberikan nilai tambah bagi industri yang ada di KEK Sei Mangkei. Kerja sama antara Pertamina dengan PTPN III ini juga turut mendukung realisasi rencana usaha penyediaan tenaga listrik (RUPTL).
Pertamina NRE juga terus melakukan kajian dan inovasi terhadap pengembangan energi dengan pemanfaatan tanaman. Sehingga nantinya ekosistem energi berbasis perkebunan bisa memberikan efek domino pada masyarakat dari segi peningkatan ekonomi hingga kedaulatan energi Indonesia.
Selain PLTS dengan total kapasitas terpasang 5 MW, Pertamina NRE dan PTPN III juga bekerja sama mengelola pembangkit listrik tenaga biogas (PLTBg) di KEK Sei Mangkei dengan kapasitas terpasang 2,4 MW yang memanfaatkan limbah cair kelapa sawit atau palm oil mill effluent (POME).
Pengoperasian PLTBg ini ditargetkan memproduksi kredit karbon dalam waktu dekat dengan volume mencapai 66 ribu Ton setara CO2. Direktur Bisnis PTPN III Ryanto Wisnuardhy menjelaskan bahwa Energi Baru Terbarukan (EBT) yang dihasilkan dari tenaga surya secara alami tidak akan habis, bahkan berkelanjutan jika dikelola dengan baik.






