Kecelakaan Maut Bus Semarang, AHY Perintahkan Investigasi dan Evaluasi Menyeluruh

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono. (Foto:Ist)

Jakarta-Mediadelegasi : Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyatakan akan melakukan evaluasi besar terkait transportasi massal menyusul kecelakaan tragis Bus PO Cahaya Trans di Simpang Susun Exit Tol Krapyak, Kota Semarang, yang menewaskan 16 orang.

AHY mengingatkan seluruh operator transportasi massal, khususnya bus, untuk selalu taat aturan dan melakukan pengecekan ulang terhadap armada sebelum beroperasi. Evaluasi ini bertujuan untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa mendatang.

“Tentu kita akan evaluasi,” tegas AHY saat ditemui di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (23/12/2025). Ia juga telah menginstruksikan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Korlantas Polri untuk segera melakukan investigasi mendalam guna mengetahui penyebab pasti kecelakaan tersebut.

“Investigasi sampai tuntas semuanya. Intinya kita tidak ingin ada kecelakaan-kecelakaan maut yang terjadi lagi, berulang, dan semua benar-benar harus taat. Harus sesuai dengan aturan,” lanjutnya.

AHY menekankan pentingnya pengecekan kendaraan secara menyeluruh dan memastikan kondisi pengemudi yang fit serta sesuai dengan ketentuan yang berlaku. “Kendarannya dicek dengan benar, pengemudi juga harus fit dan sesuai dengan ketentuan. Sehingga, ya, sekali lagi kita mencegah terjadinya korban di jalan raya,” sambungnya.

Kecelakaan Bus PO Cahaya Trans terjadi di Simpang Susun Exit Tol Krapyak, Kota Semarang, pada Senin (22/12/2025) sekitar pukul 00.45 WIB dini hari. Bus tersebut membawa 34 orang penumpang, dan 16 di antaranya dinyatakan meninggal dunia.

Kapolda Jawa Tengah (Jateng), Irjen Ribut Hari Wibowo, menjelaskan bahwa sebagian besar korban mengalami luka di sisi kiri tubuh, sesuai dengan posisi jatuhnya bus.

Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi, juga menyampaikan belasungkawa dan menyatakan bahwa proses identifikasi mendalam masih terus dilakukan. Ia mengingatkan seluruh operator bus untuk memastikan armada mereka laik operasi selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026.

Pos terkait