Didik mengatakan berdasarkan informasi anggota satgas, Ali Kalora pun terlihat dalam kontak tembak itu. Saat ini anggota satgas masih melakukan pengejaran terhadap kelompok yang tersisa.
“Barang bukti ada amunisi laras panjang, kemudian bahan makanan, sayur mayur, kemudian ada jam tangan, ada GPS, macam-macam,” kata dia.
“Masih dilakukan pengejaran untuk yang lain,” imbuh Didik.
Kelompok MIT pimpinan Ali Kalora, pada tahun lalu, membunuh empat warga dan membakar tujuh rumah di Dusun Lewonu, Desa Lemban Tongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.
Desakan agar TNI/Polri menangkap para teroris itu pun kuat mencuat. Kepolisian lantas mengevaluasi kinerja Satgas Tinombala yang kini berubah menjadi Satgas Madago Raya selama di Poso.
Kapolri saat itu, Jenderal Idham Azis memerintahkan anggotanya untuk menembak mati kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora jika melawan saat ditangkap.
Kala itu, Idham menyatakan negara tidak boleh kalah dengan kelompok teror yang melakukan aksi pembunuhan apapun dalihnya.D|Jkt-cnn indonesia