Jakarta-Mediadelegasi : Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan, mengungkapkan bahwa Putra Mahkota Uni Emirat Arab (UEA), Mohamed bin Zayed (MBZ), berencana untuk melakukan investasi wisata kelas atas di kawasan pulau-pulau kecil Singkil, Aceh. Rencana ini sudah dibahas sejak beberapa waktu lalu dan MBZ secara khusus menyampaikan minatnya untuk membangun sebuah resort eksklusif di kawasan tersebut.
Luhut mengungkapkan bahwa keindahan alam di gugusan pulau Singkil menarik perhatian MBZ, terutama karena kawasan tersebut masih menyimpan kekayaan hayati yang cukup utuh. “Itu memang resortnya, pulaunya bagus. Di situ ada kawasan seperti rawa, tapi yang bagus, yang macam-macam binatang masih tumbuh di sana,” ucap Luhut.
Meski sempat tertunda karena berbagai alasan, Luhut menegaskan bahwa proyek ini belum sepenuhnya batal. Ia mengaku telah menyampaikan kepada Gubernur Aceh agar mendukung rencana tersebut. “Mereka sudah ini jauh. Tapi kemudian agak tertunda karena satu dan lain hal. Dan waktu itu saya sampaikan pada Gubernur Aceh supaya diakomodasi lah,” katanya.
Luhut membantah bahwa investasi ini terkait dengan isu eksplorasi migas atau dengan empat pulau yang belakangan menuai polemik. “Oh enggak. Sampai hari ini kita belum tahu soal migas. Mungkin saja ada, tapi yang saya pastikan di situ memang bagus. Ada berapa pulau itu,” ujarnya.
Luhut juga menegaskan bahwa informasi yang ia miliki tidak berkaitan langsung dengan kontroversi atas empat pulau yang disebut-sebut masuk dalam peta konsesi. “Saya enggak tahu persis mengenai (isu) itu. Tapi setahu saya memang waktu itu mereka berminat sekali untuk investasi resort-resort,” kata dia.
Empat pulau yang menjadi polemik antara Provinsi Aceh dan Sumatera Utara adalah Pulau Panjang, Pulau Lipan, Pulau Mangkir Gadang, dan Pulau Mangkir Ketek. Pulau itu sebelumnya masuk dalam wilayah Kabupaten Aceh Singkil.