Sebelumnya, rencana kedatangan Paus Fransiskus ini sudah muncul sejak tahun 2018 seiring dengan munculnya kerjasama antara NU dan Vatikan. Namun tertunda seiring dengan munculnya pandemi COVID-19. Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru mengundang pemimpin tertinggi umat Katolik itu ke Indonesia secara resmi pada Juni 2022.
“Jadi inisiatif dari agama-agama baik yang melibatkan orang muslim, kalangan Kristen dan Yahudi dan sudah berlangsung sejak 2018 sampai sekarang. Di samping itu juga jaringan pimpinan Vatikan juga ikut aktif terlibat dalam inisiatif yang dilakukan oleh NU dimulai dengan konferensi R20 di tengah-tengah G20 pada tahun 2022 yang lalu yang kemudian atas kesepakatan bersama dari semua partisipan kita jadikan suatu gerakan perubahan,” lanjutnya.Gus Yahya juga mengatakan kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia bisa mempererat hubungan NU dengan Vatikan. Ia mengungkapkan hubungan NU dan Vatikan bukan hanya sekadar harmoni antar umat beragama di Indonesia, tetapi juga secara global.
“Saya kira kehadiran Paus ke Indonesia juga menjadi pererat hubungan dengan antara NU dengan Vatikan, bukan hanya demi harmoni kehidupan antar umat beragama di Indonesia saja tapi juga dalam kehidupan dan upaya-upaya bersama untuk kemanusiaan secara global,” tutupnya. D|Red