Penjelasan UNJ Usai Terseret Dugaan Perdagangan Orang Berkedok Magang Mahasiswa di Jerman

Penjelasan UNJ Usai Terseret Dugaan Perdagangan Orang Berkedok Magang Mahasiswa di Jerman

Jakarta-Mediadelegasi: Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri mengungkap kasus dugaan tindak pidana perdagangan orang atau TPPO dengan modus program magang mahasiswa ke Jerman atau dikenal dengan istilah ferienjob. Salah satu kampus yang mengirim mahasiswanya adalah Universitas Negeri Jakarta (UNJ).

Koordinator Center of International Services UNJ, Sri Rahayu, menyatakan jika kampusnya tidak memiliki niat untuk mengorbankan para mahasiswanya ketika memutuskan mengikuti program ini.
“Masa iya universitas mau jual mahasiswanya, kan, enggak mungkin. Yang kami harapkan para mahasiswa memiliki kompetensi,” katanya saat ditemui Tempo, Jumat, 22 Maret 2024.

Ferienjob merupakan kerja paruh waktu selama tiga bulan yang biasa diikuti mahasiswa di Jerman saat musim libur. Jenis pekerjaan yang dilakukan umumnya yang mengandalkan tenaga fisik atau kerja kasar yang bisa jadi tidak linier dengan studi mahasiswa pesertanya.

Meski melakukan pekerjaan kasar, ucap Ayu, harapan UNJ dari program ini adalah para mahasiswanya bisa mendapatkan pengalaman, mengembangkan soft skill, dan membangun jejaring di Jerman.

Semua kekisruhan ini, kata Sri, berawal saat salah satu guru besar asal Jambi berinisial SS datang dan mendekati para pejabat tinggi di UNJ sekitar Desember 2022. SS memperkenalkan program ferienjob dan menyarankan UNJ mengirim mahasiswa karena bisa masuk ke dalam program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) dan dikonversi menjadi 21 SKS.

SS mendekati UNJ bersama para petinggi PT Sinar Harapan Bangsa (PT SHB) dan PT CVGEN, perusahaan agensi di Indonesia yang membantu menghubungkan para mahasiswa dengan agen penyalur di Jeman untuk ditempatkan di sejumlah perusahaan. Belakangan SS dan petinggi PT SHB dan PT CVGEN telah ditetapkan sebagai tersangka.

Sejak Desember, SS gencar melobi rektor dan para wakil rektor UNJ. Usahanya berhasil hingga akhirnya UNJ meneken MoU dengan PT SHB pada Mei 2023 dan memberangkatkan 93 mahasiswa ke Jerman sekitar Oktober.

Demi Kejar IKU dan World Ranking

Ayu—sapaan Sri Rahayu—menuturkan UNJ tertarik dengan program ferienjob karena bisa membantu kampusnya memenuhi target dalam Indikator Kinerja Utama (IKU) perguruan tinggi. Jika IKU tercapai maka kampus akan mendapat dukungan sumber daya dan anggaran dari negara.

“Tiap universitas berlomba-lomba menunjukan IKU, salah satu indikatornya mahasiswa yang memiliki pengalaman praktik belajar di luar kampus,” kata Staf Pengembang Kantor Wakil Rektor IV ini.

Selain itu, UNJ juga memiliki target untuk bisa masuk dalam QS World University Rankings. Salah satu indicator yang akan dinilai adalah jumlah outboard student atau mahasiswanya yang berada di luar negeri untuk belajar atau magang. “Sehingga waktu di awal ditawarkan kami cukup positif menerima,” ucap dia.

Staf Endus Kejanggalan Program Ferienjob

Ayu menjelaskan begitu SS dan PT SHB datang membawa tawaran program ini, UNJ tidak langsung menyetujuinya. Menurut dia, ada beberapa hal yang janggal karena pelaksanaan ferienjob dilakukan sesuai musim libur di Jerman yang berlangsung sekitar Oktober-Desember.

“Kami masih belum sreg karena Oktober-Desember bukan waktu libur (di Indonesia). Ini memberatkan. Tapi Pak SS tampaknya sangat gencar meyakinkan ke kami dan pimpinan,” kata Ayu.

Ayu juga merasa diteror oleh SS karena diberikan dua kali tenggat waktu, yakni Januari dan Maret 2023, agar UNJ segera mengirim nama-nama mahasiswa yang akan diberangkatkan. Bahkan UNJ langsung diminta mengirimkan 350 mahasiswa.

“Di awal kami hanya 70-an mahasiswa yang mendaftar, tapi mereka memaksa ditambah dengan kuota 350. Total yang berangkat 93 dari UNJ,” kata Ayu.

Ayu menjelaskan ia sempat menelusuri asal usul PT SHB dan ragu karena alamat kantornya berada di dalam sebuah kompleks perumahan di Jawa Timur. Ia juga merasa aneh karena dalam dokumen MoU, identitas PT SHB tertulis sebagai perusahaan penerjemah.

Selain itu, Ayu menuturkan PT SHB sejak awal tidak mau terbuka soal di mana nantinya mahasiswa-mahasiswa peserta ferienjob akan ditempatkan bekerja. PT SHB hanya menjanjikan akan ditempatkan di perusahaan-perusahaan ternama seperti DHL dan Amazon. Alhasil mahasiswa UNJ baru tahu di mana akan bekerja begitu mereka mendarat di Bandara Internasional Frankfurt.

Ayu menuturkan sebelum UNJ melakukan MoU dengan PT SHB, ia menghubungi salah satu universitas swasta di Jakarta Timur yang pernah mengirim mahasiswanya dalam program ferienjob via PT SHB. Informasi yang didapat program ini berjalan dengan baik.

“Semua kegiatan dirapatkan oleh pimpinan UNJ. Sudah kami sampaikan banyak yang janggal, tapi saat itu saya dan tim pengembang lainnya hanya menerima arahan,” ujar dia.

Menurut Ayu, SS dan para pejabat di UNJ memang saling kenal. Selain itu, SS pernah menjadi dosen tamu di UNJ. Hal ini yang diduga membuat jajaran pimpinan UNJ percaya begitu saja dengan SS. Terlebih dia pernah menjadi staf ahli Kementerian Sekretariat Negara. “Yang jadi kendala Prof SS luar biasa meyakinkan,” ucap Ayu.D|Red